Tuesday, December 29, 2009

Revisi Target IHSG Triwulan I 2010 TP 2785

Embah coba simulasikan triange ABCDE untuk wave 4 di Elwave, tapi tidak masuk, mungkin karena Wave C tidak boleh yg terpendek dari wave lainnya.



http://www.obrolanbandar.com/piwihsg2.png

BRIGHT IHSG and B7 tomorrow untill NEW YEAR ...

Saat ini jam 13:51
- IHSG 2511 dan BUMI 2475

Dibanding tgl 21/12:
- IHSG sudah naik +91 dan
- BUMI naik +400 atau +19,2% (dalam 4 hari bursa)

Embah mau Tahun Baruan diluar kota, berangkat besok siang

This New Year is very SPECIAL for embah as embah got a lot of kado ... Thanks to all of you....

Have a GREAT HOLIDAY and a GREAT NEW YEAR's Eve to all of you guys...

Monday, December 28, 2009

Black List

Trading skill adalah kemampuan individual tapi pergerakan market sangat dipengaruhi oleh psikologi masa.

Harga bisa overshoot jauh diatas harga wajar karena pengaruh SIHIR dari optimisme masa market.
Sebaliknya harga bisa jatuh jauh dibawah harga wajar karena pengaruh FEAR yg berlebihan.

Jadi wajar, banyak ahli psikologi yg jago main saham seperti Alexander Elder, Bill William dll.

Tapi pendekatan FA Graham juga menggunakan phenomena psikologis ini, para fundamentalis belanja saat ada FEAR yg berlebihan dan jualan saat ada OPTIMISME yg berlebihan.

Long Black Candle Resistense Area

Embah lagi baca buku Candlesticknya Steve Nison:

- Do you believe this Resistense Idea from Steve Nison ?



http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgblackcandle.png

- Daerah 50% sebelah atas dari LONG Black candle adalah Area Resistense dari Black Candle
- Jika daerah ini sudah dimasuki atau tembus maka mr Bull akan memimpin medan

Disebut LONG candle jika panjang body candle minimal 3x body candle sebelumnya

IHSG: Technical



http://www.obrolanbandar.com/piwihsgzzzz.png

Analisa Candlestick Steve Nison:
- Black candle yg segede gede gaban, menunjukan market saat ini dikuasai oleh Mr bear.
- Tapi secara Elliott wave, Wave masih naik dalam the LAST struggle yaitu the last wave 5

Friday, December 25, 2009

Note of Appreciation to all OB member ....

Embah lagi istirahat, mau santai natalan ama cucu.... hehehe....

Mengenai donasi, sampai saat ini member yang memberikan donasi
sudah hampir mencapai 100 orang. Embah sampai terharu padahal
BNBR nya engga naek....

Embah sampe ingat ama posting embah sendiri yaitu:

- Tuhan selalu memberikan kita yang terbaik bagi kita. Jika anda percaya
INI, anda akan bahagia saat anda harus berpulang kepangkuannya.

Embah engga pernah risau dengan keadaan embah karena embah percaya
apapun yg diberikan Tuhan setiap hari adalah selalu yang terbaik yang
Tuhan pilihkan buat embah, meskipun itu sesuatu yang menyakitkan.

Ingat engga hukum alam Elliott Wave bahwa wave itu harus jatuh dua kali
sebelum mencapai puncaknya. Jatuh adalah berkah Tuhan untuk naik
lebih tinggi lagi.

Embah percaya Tuhan itu Maha adil, Masih pengasih dan Maha penyayang,
Tuhan mengatur hidup kita dengan blending kegembiraan dan kesedihan,
kelebihan dan kekurangan, kesehatan dan sakit agar kehidupan kita
warna warni sesuai dengan dunia ini yang begitu COLORFUL.

Atas donasi tsb, Embah menyampaikan Apresiasi yg sebesar besarnya
bagi para donatur, baik yg besar maupun yg kecil, karena semuanya
memberikan arti bagi embah untuk tetap semangat. Termasuk juga
bagi para senior OB dan member yg lain, embah sangat berterima kasih
atas partisipasi anda sehingga milis OB bisa berjalan lancar selama
tahun 2009, Wish the BEST to all of you in the coming year.....

Embah berharap dengan semangat tsb, kita akan membuat OB group
lebih baik lagi ditahun 2010.


...
Embah, moderator milis OB

Wednesday, December 23, 2009

JSMR

Ini gambar dan targetnya (masih kira2)



http://www.obrolanbandar.com/pwljsmr.png

ANTM: Critical time to go bearish or bullish



http://www.obrolanbandar.com/pwlantm.png

Kalo mau nebak, kita periksa subwave 2-3 abu2.

Wave C bisa:
- 3 wave correction wave atau
- 5 wave impulse wave.

Jadi:
- jika patternnya 3 wave ABC berarti wave C udah selesai
- jika patternnya impulse 5 wave 12345 maka wave C masih jauh dibawah.

Kelihatannya sih itu 3 wave correction jadi udah selesai.

Sebagai PENGAMANAN, bisa digunakan garis coklat bawah sebagai SUPPORT line...

Target wave C: Fibo 62%, 100%, 162%, 262% dari Wave A
- Fibo 62% udah lewat
- Sekarang lagi di Fibo 100% digaris support Classic A-1
- Kalo masih turun akan ke 162%

Kalo melihat grafik harga Nickel yg naiknya GAGAH, terlihat tanda tanda koreksi Wave C harga nickel sudah selesai...



http://www.kitcometals.com/charts/nickel_historical_large.html#1year

Jadi ada kemungkinan besar koreksi harga ANTM sudah selesai jika ANTM bisa close diatas 2200

MEDC

Ini grafik Elliott Wavenya:



http://www.obrolanbandar.com/pwlmedc.png

- Sepertinya udah DEKAT...

Coba lagi, barusan embah tambahin target Fibo 100% Wave A yaitu tinggi Kotak Wave A

http://www.obrolanbandar.com/pwlmedc.png

Koreksi harga emas dalam bentuk ABC

Elliott Wave mengatakan bahwa koreksi SELALU berbentuk Wave A-B-C
- Wave A turun
- Wave B naik
- Wave C turun

Jadi jika harga emas turun tajam pada wave A, ini BELUM SELESAI !!!
karena akan rebound pada wave B dan turun tajam lagi pada wave C

Ini terlihat pada grafik harga emas...



http://ifs.marketcenter.com/charts/charts.jsp?cID=FS&iFSsymbols=MPO%201!-BMD&iFScompareTo=&iFSperiod=D&iFSvminutes=&iFSchartsize=800x550&iFSbardensity=LOW&iFSbartype=CANDLE&iFSstudies=&iFSohlc=true

Meskipun banyak orang bilang Elliott Wave tidak terlalu tepat untuk Gold Future karena terlalu banyak dibandarin sehingga harga emas tidak menggambarkan CROWD BEHAVIOUR yg disaratkan Elliott Wave. Tapi tetap harga emas harus mengikuti hukum market yaitu Elliott Wave seperti contoh diatas...

BRPT: Contoh Penegakan RULE OF market LAW

Dunia bisa teratur karena ada hukum, tanpa ada hukum , dunia akan menjadi Chaos dan Completely Disorder. Dan yg terjadi adalah hukum rimba, dimana yg lemah ditindah yg berkuasa...

Tapi dimarket berlaku hukum alam yg bekerja dengan SENDIRINYA, tanpa ada LAW ENFORCEMENT dan aparat hukumnya.

Buat latihan:
- Buat Elliot Correction Wave buat BRPT.
- Disini anda akan melihat kenapa BRPT rebound, yaitu karena BRPT telah menjalani masa kurungan Wave C dan sekarang bebas dari penjara...

Anda akan melihat PENEGAKAN hukum market pada case BRPT, meskipun tidak ada aparat hukum, gerakan harga saham BRPT harus MEMATUHI hukum pasar...

Wave A-B-C besarnya seperti itu...

Dan kalo detail dari subwavenya ikut digambar seperti ini.



http://www.obrolanbandar.com/pwlbrpt.png

Note:
- Subwave wave C, masih kurang sreg
- Jadi memang wave counting itu bersifat TRIAL, sampe didapet wave dan subwave structure/countingnya yg paling SREG...
- Dan meskipun sudah sreg, wave count ini bisa berubah lagi kalo ada yg lebih cocok dengan pergerakan harga dikemudiaan hari...


Mirip ama punya embah:



http://www.obrolanbandar.com/pwlunsp.png

Prinsip Elliott Wave bekerja dengan efektif pada pasar dimana pelaku pasar secara individu tidak bisa mempengaruhi pasar secara significant dalam waktu yg panjang.

NEWS tentang Crisis Dubai membuat index crash tapi dalam beberapa hari index sudah balik keasal, jadi News yg selevel Krisis Dubai saja belum merubah Upper wave structure, dia hanya mempengaruhi Subwave structure doang.

Kenapa ini bisa terjadi ?

Karena Gelombang harga Elliot bukan menggambarkan krisis Dubai atau Tindakan BD tapi menggambarkan REAKSI PASAR atau krisis Dubai atau tindakan BD.

Jadi disini ISSUE CENTRAL nya adalah REAKSI PASAR !!!

Reaksi pasar BERBEDA dengan reaksi individual karena invidual didalam CROWD mempunyai sifat yg berbeda, ini dipelajari dalam bidang Mass Psychology.

Coba anda perhatikan keganasan buruh yg lagi demo, sifat ini BERBEDA JAUH dengan sifat buruh yg kita lihat sedang sendiri.

Begitu juga didalam pasar, pelaku individual yg cool dirumah sendiri bisa menjadi IRASIONIL dan PANIK dalam 'MARKET CROWD' yg dibentuk melalui jutaan Online Terminal yg dihubungkan dengan internet.

Market Crowd dari saham yg dibandarin bisa kecil atau besar tergantung sahamnya digemari orang atau tidak.

Jika market crowd nya kecil, tentunya faktor BD lebih dominan daripada REAKSI PASARnya . Akibatnya wave harga yg terjadi mewakili sifat dan motive INDIVIDUAL BD dan bukan mewakili REAKSI PASAR, sehingga yg terjadi disini bukanlah hukum alam tapi HUKUM rimba BD...

Elliot wave idealnya pada saham liquid tapi pada saham engga likwidpun masih berlaku dalam batas batas tertentu.

Contoh:
- Saham likwid diguyur 10 juta lot oleh BD dan engga dibeli balik selama setahun.
- Lambat laun saham tsb menjadi tidak likwid dan
- Dan tingkah lalu MASA selama setahun nyangkut, stress, frustasi, hopeless akan membentuk Correction wave berbentuk ABC, ITU SUDAH HARGA MATI, karena ini sudah hukum alam dari market.

Selama setahun tsb, Elliott wave menggambarkan REAKSI PASAR akibat diguyur BD 10 juta lot say dalam 5 hari.

Jadi pada volume tipispun, hukum alam akan berlaku asal selama setahun tsb tidak diganggu oleh BD tsb.

Last Minute Tampungin barang

Yang anda lihat pada last minute adalah TEHNIK MEMAKSA orang untuk Cut Loss di BUMI....

BUMI +0 tapi INFLOW...

BC pun INFLOW ....

NO WORRY lah....

Tuesday, December 22, 2009

BUMI today

BUMI close 8,3%....

IHSG +36...

Nickel MINARA jump

Nickel MINARA jump +8% pagi ini



http://finance.yahoo.com/q/bc?t=5d&s=MRE.AX&l=on&z=l&q=l&c=INCO.JK%2CANTM.JK

Pak Rei,

BD itu tidak bodo, mereka tahu Elliot Wave...

Sudah 2 bulan kita ada di wave C dan lagi menunggu Wave C ini berakhir...

Jika Wave C berakhir, kita akan masuk Wave 2 dan otomatis BD engga kere lagi....

Jangan terlalu terOBSESI dengan BD, market bergerak sesuai aturan hukum market yaitu Elliott Wave...

Mungkin suatu hari pak Rei, akan percaya dengan Elliott Wave ini.

TA yg terbaik untuk long term investor adalah Elliott Wave, dan TIDAK ADA TANDINGANNYA ....

Suatu hari pak Rei akan setuju dengan ini... kita liat aja...


James Arifin wrote:

mbah, kok habis wave c masuk ke wave 2 lagi? Apakah maksud wave 2 dlm konteks ini adalah wave 2 dalam correction wave? Kalau iya, gawat dong ketika wave 3 dari correction wave ini terjadi?

Jawaban Embah:

Sorry pak James, pagi ini embah belon minum obat pikun... hehehe...
Seharusnya wave 3...

Paul Samuelson's Legacy

Tanggapan Embah

Karena kebanyakan pake Analisa Technical kita ampe kadang kadang lupa bahwa kita sedang menghadapi salah satu aspek dari ilmu ekonomi yaitu harga saham...

Pendekatan cara matematis terhadap ilmu sosial sebenarnya sudah tidak asing seperti Econometri dengan matematika yg NYELIMET luar biasa.

Pendekatan matematis statistik pak Tasrul terhadap harga saham begitu sering kita lihat postingnya di OB.

Tapi setinggi apapun matematik yg kita gunakan dalam Analisa Technical , kita harus AWARE bahwa Harga saham adalah bagian dari ilmu ekonomi, sama seperti Sosiologi, Antropologi dan Ilmu Politik yg termasuk kedalam ilmu yg dikelompokan pada SOCIAL SIENCE atau ILMU2 SOSIAL, yaitu ilmu yg berhubungan dengan SOCIAL OBJECT yg complex seperti manusia, tingkah laku, faktor produksi, hukum, politik, kebudayaan dll.

Tulisan ini untuk mengingatkan kita para Technicalist untuk sadar dengan keterbatasan kita saat kita setiap hari harus memprediksi harga saham... hehehe...

Selamat Jalan Pak Samuelson, seorang sosok bapak ekonomi yg namanya pasti dikenal mahasiswa ekonomi semester 1

Pak Mbeling pasti lagi pasang bendera setengah tiang deh dirumahnya... hehehe...

=====================

Paul Samuelson's Legacy
http://seekingalpha.com/article/179140-paul-samuelson-s-legacy?source=hp_wc

Paul Samuelson died a week ago Sunday, at 94. For some historical perspective on the role he played, consider that, for the entire history of modern economics, all 250 years of it, from its beginnings during the Enlightenment of the eighteenth century to the present day, the discipline has been dominated by five canonical textbooks – and only five (though, of course, each had many imitators). Those who found compelling the authority of these texts became economists. Those who didn’t became something else – sociologists, political theorists, anthropologists, psychologists, historians, lawyers, reformers, businessmen, religious leaders.

The first of these texts, in 1776, was An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, by Adam Smith. Smith explained the mechanisms underlying Great Britain’s long consumer boom – the world’s first — with a clarity that still rings true today. His book wasn’t the first word about these topics; instead it was, in some sense, the last. Before Wealth of Nations, there were philosophers and pamphleteers. Afterwards, there was a community of scholars around the world working collaboratively on a set of problems that they called political economy.

Forty years passed before David Ricardo’s The Principles of Political Economy and Taxation appeared in 1817 — “to correct the errors in Smith,” the author explained. The world had changed. England had suffered through nearly twenty years of population explosion and desperate war with France. Ricardo (and his friend Thomas Robert Malthus, coming at it from a slightly different angle) envisaged a world soon running out of natural resources, of arable land, of food itself. Their ideas were taken up with great excitement in London. Within the newly-formed Political Economy Club they won disciples; outside of it, they sparked criticism and ridicule.

The third great text, Principles of Political Economy, by John Stuart Mill, was published in 1848. It was apparent by then that Great Britain was again growing rich. The idea was to update Smith’s vision in light of the Industrial Revolution. But, as Jürg Niehans has written, “whereas Adam Smith’s synthesis had conquered the world, Mill’s synthesis… conquered only the classrooms.” Mill’s book eclipsed Ricardo; it shouldered aside the upstart Karl Marx, as well; and established the author as the great economist of his age, at least in the popular mind. But behind the scenes, in a dozen nations around the world, a small corps of analysts went to work on a more rigorous formulation. New sciences with new methods were springing up. Economists aspired to better analytic tools.

In 1890, Principles of Economics, by Alfred Marshall, of Cambridge University, supplied them. Marshall was the first master teacher to be a university professor (Mill had worked for the East India Company, Ricardo as a wealthy stockbroker, and Malthus was a country parson). Still writing almost entirely in literary terms, he gathered together strands of work from thinkers on three continents in a tradition that in time would be called “marginalism.” With these doctrines economists could focus on changes, not in aggregate quantities, but in small increments of quantities, a little more of one thing, a little less of another, such as to permit the application of differential calculus to economic theory. This was economics of the Victorian age, sufficiently different from what Adam Smith and the others had done before as to require differentiation from the classics – it was “neoclassical” economics. Marshall’s text went through eight editions, the last in 1924. So well-crafted was it that its influence would last another quarter century, sixty years altogether, through many revolutions and two world wars.

The fifth great text appeared in the years just after World War II, except that this time two books were required, not just one, both of them written by the 32-year-old Paul Samuelson, who was already recognized as a leader, perhaps the leader of his generation. Foundations of Economic Analysis, which appeared in 1947, was written for first-year graduate students.Economics: An Introductory Analysis, which followed the next year, was written for the masses – at least those who took a college economics course. The new split-level approach was necessitated by the development of the field. In the years since Marshall, economics had finally become thoroughly professionalized. Economists now wrote mainly for each other.

Samuelson’s thesis had carried the subtitle, The Operational Significance of Economic Theory. Both books were an elaboration of Keynesian ideas about national income and its fluctuations that Samuelson and others had developed in response to the Great Depression and the demands of wartime finance during the 1930s and early 1940s. Samuelson was not bashful about describing his findings as scientific, or apologetic for the way he expressed them. “Mathematics is a language,” stated the frontispiece of Foundations, attributed to J. Willard Gibbs, Yale’s great physicist, chemist and mathematician (1839-1903), and, for the first time, mathematical notation appeared in the body of one of the five texts. In fact, Foundations was virtually written in equations. Translating these essentially simple mathematical statements into literary exposition, Samuelson wrote, was, at least for serious researchers, mostly a waste of time.

There is a story behind that frontispiece, naturally. Here is the way that the 29-year-old Muriel Rukeyser described it in Willard Gibbs, her wonderful 1942 biography of the scientist (she became far better known as a poet):

He would come to meetings – these faculty gatherings so full of campus politics, scarcely veiled maneuvers, and academic obstacle races – and leave without a word, staying politely enough, but never speaking. Just this once he spoke. It was during a long and tiring debate on elective courses, on whether there should be more or less English, more or less classics, more or less mathematics. And suddenly everything he had been doing stood up – and the past behind him, his [philologist] father’s life, and behind that, the long effort and voyage that had been made in many lifetimes – and he stood up, looking down on the upturned faces, astonished to see the silent man talk at last, and he said, with emphasis, once and for all: “Mathematics is a language.”

Young Paul Samuelson heard the story from E.B. Wilson (who had been Gibbs’s protégé at Yale), and liked it so much that he used the short sentence to begin Foundations. He patterned his collected scientific papers after those of Gibbs. But Gibbs died in 1903, and narrowly missed receiving the then-new Nobel Prize. William James wrote of him, “’They laugh best who laugh last.’ Wait till we’re dead twenty years. Look at the way they’re now treating poor Willlard Gibbs, who during his lifetime can hardly have been considered any great shakes at New Haven.” Samuelson determined not to have that happen to him.

It was while listening to Wilson lecture on thermodynamics in 1935 that Samuelson inferred “an eternal truth that was independent of its physics or economics exemplification.” Anyone who knows his way around a right triangle understands how useful the Pythagorean theorem can be in a variety of settings, whether celestial navigation, geography, architecture, not to mention chemistry, electronics, statistics, medical imaging, phonetics, crystallography and a host of others. In Samuelson’s case, this first great idea was French chemist Henri Le Chatelier’s recognition in 1884 that when a system in equilibrium is disturbed, it shifts in the direction which tends to minimize, or counteract, the effect of the disturbance. Very useful it turned out for, say, increasing the yield in a chemical reaction; useful, too, for gauging the “extensive magnitudes and their conjugate forces” between prices and quantities, costs and production, as Samuelson later put it, in a complicated economy. The method, which came to be known as the investigation of duality, could be applied to render measurable (if not necessarily tractable) nearly every kind of problem in economics.

So in 1947 the John Bates Clark Medal was invented and given to Samuelson; and, twenty-two years later, he became the second winner of the new Nobel award for economics. For finer-grained accounts than this of his contributions, see the appreciations last week by Avinash Dixit and Paul Krugman.

There is, of course, a whole other aspect to the life. Consider Samuelson the man.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Paul Samuelson truly was the smartest guy in the room – with the exception of the occasional meetings with John von Neumann. From the beginning he enjoyed a reputation as an enfant terrible. The joke was that when he defended his dissertation, one professor on Samuelson’s committee asked him, “Did we pass?” He was no easier on the investors and financiers whose practices he studied.

When in the 1950s he was just starting to study options pricing, Samuelson asked a storied trader in New York to explain the conventions of the business as they had evolved over several hundred years. “It’s no use,” replied the trader. “What we do is something no American could understand.” Thereafter, when Samuelson wrote down the beginnings of the theory of option trading, the sort of option that could be exercised only on its expiration date, he designated it a European option; the more complicated variety, which may be exercised at any time after it is written until its expiration date, Samuelson named the American option. “He never sacrificed brashness for maturity,” his friend and fellow Nobel laureate James Tobin would joke.

Harder to convey is the remarkable zest, egalitarian zeal and personal modesty with which he exercised his gifts – except to note that it was contagious. Michael Weinstein, who obtained a PhD at the Massachusetts Institute of Technology, put it this way in a long and careful obituary in The New York Times. “Despite his celebrated accomplishments, Mr. Samuelson preached and practiced humility. The MIT economics department became famous for collegiality, in no small part because no one else could play prima donna if Mr. Samuelson refused the role, and, of course, he did.” Office politics were beneath him. For that he had long-time department head E. Cary Brown.

He was incurious, for the most part, about game theory, though he defended pioneer strategist Edward Chamberlin to the end. Nor did Friedrich von Hayek succeed in capturing his attention very much. In the wake of the panic engendered by Lehman Brother’s (LEHMQ.PK) failure, Samuelson reached out to Robert Lucas, of the University of Chicago, perhaps with good results. He was always interested in markets, in money markets in particular. He knew Warren Buffett (BRK.A), was pals with John Bogle, and when in 1968 Stanley Marsh called him away from a game of tennis to pepper him with questions, the conversation led to the founding of Commodities Corp., an early and successful hedge fund (sold to Goldman Sachs (GS) in 1997). In the 1970s, he helped bring J.C.R. Licklider, father of the Internet, into the MIT economics department for a time.

A few years ago I began to think that most roles in economics are somehow conserved. I devoted a couple of weeklies to the topic: Samuelson as Our Marshall (it turned out that, in the third edition of their masterful survey, The Academic Scribblers, William Breit and Roger Ranson had beat me to the punch!); Milton Friedman as The Man Who Became Keynes. This was not some series of mystical spiritual successions I had in mind, such as the case of the Dalai Lama is said to be. I noted various sorts of causal mechanisms by which such replication could be achieved. Samuelson had deliberately set out to overturn Marshall; Friedman had emulated Keynes’ tactics and achieved similar success in the policy realm. As with Samuelson and Marshall, the two men never met.

Sometimes, though, the influence is direct and personal. The economist who most nearly resembles Samuelson today, it seems to me, is one whom he knew well, Richard Zeckhauser (b. 1940), of Harvard’s Kennedy School of Government.

Like Samuelson, Zeckhauser was an economics prodigy (at Harvard College rather than the University of Chicago), and, like Samuelson, a junior member of Harvard’s elite Society of Fellows. Like Samuelson, he was snubbed by Harvard’s economics department, and, like Samuelson, simply moved across town rather than leave Cambridge (Samuelson a mile or so down Massachusetts Avenue to MIT; Zeckhauser, across Harvard Square to the Kennedy School). Like Samuelson, Zeckhauser settled down as part of an economic ensemble, one that included Thomas Schelling and Howard Raiffa, and for 40 years produced a stream of outstanding work (in microeconomics rather than macroeconomics). He invested, played expert bridge and, for twenty years, as with Samuelson, tennis.

There were differences. Samuelson hardly ever collaborated. Zeckhauser hardly ever wrote anything alone. Samuelson eschewed behavior and psychological economics; Zeckhauser specialized in it. The evidence of the deepest points of correspondence between the two men lay in Samuelson’s regular attendance at Zeckhauser’s executive workshops on Investment Decisions and Behavioral Finance, especially when practitioner speakers were involved: Charlie Munger, Bruce Kovner, Mark Kritzman, Seth Klarman, Jeremy Grantham. The economists knew the investors and found them fascinating, because they know they make money from the foibles of others.

The Samuelsonian ethos is a nonrival good. Many others share it, some to a great degree. To name only the most obvious: his research partner and office-mate of sixty years, Robert Solow (though the Solovian ethos is itself a subset of considerable interest); William Nordhaus, of Yale University, Solow’s student, who has taken over revising Samuelson’s introductory text; Dixit, of Princeton University, who has assumed Samuelson’s role as an arbiter of professional originality; and, revealingly, Karl “Chip” Case, of Wellesley College, who retired from teaching last week, rather than continue to test his short-term memory for students’ names against his slowly encroaching Parkinson’s Disease, and who assimilated civic values not from Samuelson himself but from Samuelson’s friend Richard Musgrave.

Among those of the younger generation, it is Zeckhauser who, to my mind, comes closest to filling those unfillable shoes. Who knows where Zeckhauser got it? But the heroine and hero of the Samuelson saga are Aunt Frieda and Uncle Sam. In 1917, when he was two, a tumultuous year in which the United States entered the Great War in Europe and the Samuelson family pharmacy in Gary, Indiana, came under unusual stress, Samuelson’s mother sent her second-born child to the Valparaiso dunes, twenty miles or so away, to live for most of the next three years with foster parents. “I must have thought it liberating to have been in two cultures,” Samuelson said on the occasion of his seventieth birthday: “the rural one of my immigrant parents and the rural old-American one of Aunt Frieda,” The going rate for such childcare was $1 a day. Many years later he said, “A dollar a day bought love.”

“I think of Samuelson as a good friend,” Zeckhauser once said, “not my good friend, but a good friend.” That, more than any single intellectual contribution (or even all of them put together, as the exemplar of an intellectual epoch), is probably the way Paul Samuelson is best remembered. As the father of the “mixed economy,” he was a generalized good friend to every citizen of the world.
Giliran Happy nya dong ,Jak

DJI udah 10450 LAGI...



http://finance.yahoo.com/q/bc?t=5d&s=%5EDJI&l=on&z=l&q=l&c=

Rojak, giliran happy nya yah....

Dow engga bisa naek diatas 10500 karena Index perbankan amerika ada di Wave C turun...

Sekarang Udah 2 hari rebound, mudah mudahan Wave Cnya PATAH...

Kalo melihat:
- Skala kerusakan index, gempa hari ini lebih gede dari pada gempa Dubai tapi
- Kalo melihat kekuatan sumber gempanya, kekuatannya cuman 40% gempa Dubai.

Jadi masih dalam teritori AMAN....

Bobo dulu ah... diajak tidur ama Fifi... hehehe...

IHSG 2468 lewat

Pak Agus,


Embah rubah lagi Wave countingnya dan memasukan hint pak Agus bahwa Wave 4 harus complex karena wave 2 nya Straight (alternation rule)

Dan jadinya seperti ini



http://www.obrolanbandar.com/piwihsgzzzz.png

- Wave countnya cocok ama Alligator jadi sepertinya OKE
- Strukur Wave 4 = Expanded Flat
- Sekarang ada di Wave C pada Fibo 100% dengan panjang 135 point, dengan struktur impulse pada grafik yg lebih detail, disini pada grafik 30 menit strukturnya engga kelihatan.

Gambarnya nampaknya lebih proporsionil dan subwavenya sekarang clop dengan alligator.

Embah percaya kita sudah ada di wave 5 dan bukan wave 4 karena adanya Capital inflow yg lumayan sejak IHSG rebound di 2250...


Email dari agus halim


Wave koreksi c biasa berjalan 5 wave, Mbah. Ikutin aja pergerakannya. Betul ini masih baru mulai koreksi wave c nya. Dan skrng lagi berjalan subwave 1 nya, dan mungkin besok akan bergerak subwave 2. Saya lebih cenderung ikutin pergerakan wave nya. Setelah berjalan 5 wave, baru akan siap2 untuk enter untuk menikmati wave 5 ke 3.300.

Best Regards,

Monday, December 21, 2009

BRIGHT IHSG and B7 tomorrow

BRIGHT IHSG and B7 tomorrow untill NEW YEAR ...

At the end of the tunnel we see the BRIGHT light....

BRIGHT IHSG and B7 tomorrow untill NEW YEAR ...

IHSG 2420, bumi 2075.... Load your EMBER NOW !!!

IHSG dan BUMI

IHSG dan BUMI tgl 10/11 buat perbandingan


Tgl 10/11 IHSG High-Low = -90
- Saat ini High- Low = 2509 - 2418 = -91

Scenario IHSG = SAMA !!!


Tgl 10/11 BUMI High-low = -250
- Saat ini High- Low = -175

Dan besoknya baru rebound ...

Jadi hari ini Pressure yg digunakan adalah IHSG sebagai PENEKAN,

Jadi IHSG adalah KORBAN dari aksi memaksa Cut Loss BUMI,
IHSG dibuat -91 SAMA DENGAN tgl 10/11 yaitu HARI REVERSAL !!!

Revised:

IHSG High - Low = 2509 - 2415 = -94
BUMI High - Low = 2250 - 2050 = -200

Dulu tgl 10/11

IHSG High - Low = -90
BUMI High - Low = -250

Kurang lebih SCENARIO MAKSA CUT LOSSnya = SAMA ...

Dan scenario Harus samalah, Bozznya kan THE SAME SMART guy...
hehehe...

BUMI close 8,3%....

IHSG +36...

Mudah mudahan udah pada Cut Loss jadi BOZZ ngangkat Wave 5
untuk Window Dressing RINGAN....

Jawaban QUIZ BUMI

Ini jawaban embah, dan jawaban ini TIDAK berarti jawaban embah pasti benar, tapi jawaban ini embah buat dengan menggunakan prinsip2 Elliot wave, Alligator dan indicator Momentum tanpa ada unsur KEPENTINGAN PRIBADI, murni berdasarkan ilmu yg
embah kuasai yg jauh dari sempurna.



http://www.obrolanbandar.com/piwbumiquiz.png

- Wave A?-B? hitam adalah IMPULSE wave dan bukan CORRECTION wave dengan alasan sbb:
1. Bentuk subwavenya adalah diagonal 12345 dengan Consecutive HIGHER HIGH dan HIGHER LOW jadi ini jelas adalah TRENDING wave.
2. Grafik BUMI pada periode WAVE A?-B? berada jelas diatas ALLIGATOR, ini berarti WAVE A?-B? adalah IMPULSE WAVE
3. Indicator AO berada diatas nol dan bentuknya mendukung adanya 3 impulse wave 1, wave 3 dan wave 5 biru.
4. Bentuk diagonal wave meskipun bukan impulse wave 12345 biasa termasuk Motive Wave yg bergerak searah dengan Bigger wave dari BUMI.

Jadi dapat diambil KESIMPULAN bahwa Wave A?-B? adalah NEW IMPULSE WAVE 1 (warna biru telor bebek) (lihat gambar)

Wave 1 adalah IMPULSE MOTIVE WAVE, impulse wave mempunyai characteristic:
Investor mulai MASUK meskipun sebagian masih ragu, karena ini adalah awal dari rebound.

Pada wave 1 ini, Investor masuk ke BUMI pada level 2100 dan puncaknya di 2875 dan mulailah koreksi wave 2.

Koreksi Wave 2 diperberat dengan kasus Dubai dan berita negatif sekitar group B7, sehingga investor disini terpukul.

Wave 2 mempunyai sarat tidak boleh jatuh dibawah Wave 1, jadi BUMI tidak boleh jatuh dibawah 2100

Kalo BUMI jatuh dibawah 2100 maka NEW IMPULSE WAVE BATAL dengan sendirinya....

IHSG: Intraday

- Inilah akibat BOZZ berani menurunkan BUMI dibawah penggaris GOCENG..
- IHSG sekarang berani SEDIKIT dibawah penggaris GOCENG dengan RESIKO WAVE 5 GAGAL



http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgew.png (gambar minggu lalu)

Buat BOZZ,

YOU STILL HAVE THE OPTION !!!


IHSG: Intraday Elliott Wave sesi 1



http://www.obrolanbandar.com/piwihsgzzzz.png

- Formasi wave diagonal 12345 hitam menunjukan bentuk wave dengan impulse yg lemah
- Wave 5 adalah hasil rekayasa TLKM
- Sehingga terjadilah Correction wave 4
- Belum jelas apakah ini Final 4 atau SubWave A of 4 dalam bentuk A-B-C

Subwave 3 of wave 5 bentuknya RUSAK karena krisis Dubaitapi Upper Wave 5 harusnya TETAP menurut ahli Elliott Wave

Jadi HARAPAN masih ada:
- Kita perhatikan saja perkembangan wave ABC dari Wave 4 dan
- Group Bakrie sebagai SENJATA TERAKHIR jika Bozz memang SMART dan bukan BABI seperti kata pak Halim.

IHSG turun sampe level segini masih bisa DALAM RANGE manipulasi, jika IHSG rebound pada wave B dan turun lagi dalam WAVE C lebih dalam dari Wave A, itu confirm BUKAN manipulasi IHSG...

Jadi ikutin saja gerakan Wavenya...

Elliott Wave BERBICARA dan BERKUASA - TLKM

- Target Elliott Wave TLKM 10450
- Paling tinggi 10350
- Sekarang 9550



http://www.obrolanbandar.com/pwltlkm.png

- Elliott Wave BERBICARA dan BERKUASA....

BUMI, ENRG Perbandingan

Tenang aja, nanti juga PENCERAHANnya akan muncul:

Coba lihat lagi, anggap saja ini saham XXXX dan bukan BUMI



http://www.obrolanbandar.com/piwbumizoom.png

- Apakah Wave A?-B? adalah Impulse Wave atau Correction wave ?

SUASANA KEBATINAN pada IMPULSE dan CORRECTION WAVE itu berbeda, yg
sudah embah jelaskan kemarin.

Kalo pake TA biasa, mana bisa kita dapatkan suasana kebatinan MARKET...

Tapi sebelumnya anda HARUS bisa membedakan ini IMPULSE atau CORRECTION

Dari tadi belon ada yg jawab....

Sambil nunggu jawaban, embah lanjutkan SUASANA KEBATINAN IMPULSE WAVE dan CORRECTION WAVE yg embah tulis kemarin:

Dari segi pelaku bursa:
- Pada Impulse Wave, Investor mulai masuk
- pada Correction Wave yg masuk umumnya short term trader

Itulah sebabnya BISA membedakan Impulse wave dan Correction wave itu sangat PENTING, biarpun bentuknya mirip mirip dan kedua duanya naik keatas (Wave 1 dan Wave B)

Jadi kalo ada satu saham naik 20%, dan anda ikut beli saat koreksi 15% dan anda tidak bisa membedakan Impulse dan Correction wave maka anda dalam RESIKO BESAR karena kalo saham tsb punya pola Correction wave maka anda akan CELAKA pada Wace C.

seperti pada ENRG ini:



http://www.obrolanbandar.com/pwlenrg.png

CPIN dengan Elliott Wave

Grafik CPIN;



http://www.obrolanbandar.com/pwlcpin.png

- Kalo X naik diatas Fractal Buy 3 maka
- Wave 4 Confirmed berakhir dan
- X menjadi Wave 5

ENRG dengan Elliott Wave

Tenang aja, yg jago EW lagi pada liburan... Ntar malem balik mengkale....

Sebenarnya kalo kita menguasai SIFAT Correction Wave, penurunan group B7 sudah bisa diprediksikan jauh jauh hari....

Embah kasih contoh ENRG.



http://www.obrolanbandar.com/pwlenrg.png

Karena kita tahu Target Wave C: 62%, 100% dan 162%

Maka waktu B ngebalik, harusnya udah tahu bahayanya pegang ENRG karena Wave C adalah IMPULSE WAVE TURUN 12345

Jadi kalo engga mau belajar Elliott Wave, itu terserah masing2, tapi anda KEHILANGAN salah satu TOOL YG TERBAIK !!!

Analisa pembanding ASII pake Elliott Wave

Analisa pembanding ASII pake Elliott Wave:

- Wave 1 ASII panjangnya 7100
- Wave 3 panjangnya 24750
- Ratio Wave 3 / Wave 1 = 3,49 jadi wave 3 ASII jauh lebih panjang dari Wave 1
- Akibatnya wave 5 akan kurang lebih sama dengan wave 1
- Awal Wave 4 = 29750
- Jadi target wave 5 = 29750 + 7100 = 36850
- High kemarin = 35600
- Potential upside = 36850 -35600 = 1250 atau 5,3%

Cuman 5,3% lagi, engga worthed buat investasi dibanding Risknya.

Kalo salah, jangan salahin embah yah.. salahin si Prechtor aja... hehehe...

Elliott Wave QUIZ for BUMI

Daripada stress, mending ngelatih kemampuan skill Elliott Wave

Embah kirimkan grafik Elliott Wave untuk BUMI yg intraday 30 menit



http://www.obrolanbandar.com/piwbumiquiz.png

Coba lihat:
- Apakah ini formasi BULLISH dengan pattern 1-2-3 HITAM atau
- Formasi BEARISH dengan pattern A?-B?-C? HITAM.

Pilih salah satu dan BERIKAN ALASANNYA...

Note:
- Mohon yg tidak memberi alasan JANGAN memilih

Jawaban Pa Halim:

soal SUMI..

saran saya cuman satu aja...

judge dari moving average dimana price < Ma5 < MA20 < MA60

so.. the simple way..
Tunggu volume besar baru dianalisa lagi... ngapain repot-repot urusin saham downtrend dimana kita tidak boleh short sell,.. buang-buang tenaga dan pikiran... (kecuali doyan tektok 3-4 point). Mau dianalisa pakai indikator apa aja... SUMI adalah BEARISH.. kecuali ada spike in volume.

smart speculatif way..
tungguin di Ma200 (2100-2200).. siapa tahu ada hoki pantulan di sana

Berikut saya sampaikan 2 chart saham di BEI,.. simple aja.. trader should know which stock to hold right now. Walaupun saham tersebut tidak pasti naik.. at least give us a better change to make profit than SUMI.

Tanggapan Embah:

Pak Halim jawab Bearish tapi dengan menggunakan MA...
Ini Quiz Elliott wave pak Halim...

Dan karena embah engga suka pake MA, mohon expert TA tolong check apakah jawaban MA pak Halim bener ?.

Closing kemarin 2250...

Nunggu mantul di 2200 (- 50 perak doang), ini sebenarnya BUMI lagi DISUMPAHIN turun atau naik ???? .... hehehe

Jurus TAnya:
- Pake MA5, MA20, MA60 atau jurus SMART HOKI MANTUL... hehehe...

It is only a joke , Pak Halim, dari tulisannya anda seperti tegang dan agresif... Hope , everything allright...


Jawaban Billy Budiman (dalam kurung Tanggapan Embah):

Mbah, ane cuma bisa liat dari ? tok, =))w=Dªª=))kª:Dª=))kªª =D\=D/??=))w=Dªª=))kª:Dª=))kªª =D\=D/

Kalau mau ngomong EW, mungkin ane bukan spesialisnya, jenisnya dan segala maca pola, zig zag, dll mungkin ane hapal, tapi kalau feelnya blon dapet , ??H?..:p ?é²..:)H?...;) ?é²..:$H?.. =D

Jadi ane pilih, skenario A-B-C alias bearish for BUMI, especially if break 2225 support trend line

Kalau mau dilihat dari patter BUMi skrg

Wave 1 yang mbah tandai dengan B ? Dan jika dibanding koreksi skrg sudah lebih dari batas max 61.8 yang menjadi aturan tetap, sehingga ekspektasi ane ini bukan wave 2 tapi kelanjutan wave C.

(Pada impulse wave, aturannya Wave 2 boleh turun sampe awal wave 1, dan tidak dbatasi 62%.)

Kenapa ? Karena wave betul jika digabung alligator, maka pembentuk wave B di level 2850 sebelum kejatuhan ke 2250 ini berada di atas alligator, jadi wave benar.

(Maksudnya disini benar, apanya yg benar ?.)

Ditambah bumbu technical lain seperti head and shoulder, dll memang ada peluang BUMI ke level 1875 dulu dan menyelesaikan wave Cnya

(Pada gambar yg embah kirim tidak ada formasi Head and shoulder, bisa tunjukan ?.)

Tapi ada peluang technical ribon sementara , karena dah oversold dan AO make + divergence, bisa jadi BUMI ribon ke 2500 batas atas 5000 ruler, hehehe

Maaf embah, ane belum dapet feel kek embah diEW jadi bisa ngawur. Hehehhe

PS : Embah sebenarnya bearish or bullish di BUMI ? Thx

(Santai aja Bill, Prector udah bilang:
- We can not predict DEVELOPING WAVE termasuk embah juga. Makanya embah lagi cari yg sanggup, siapa tahu Pak Adit, Agus_htm dll ada yg bisa.

Lalu apa yg bisa kita dapatkan dari Wave counting ini:
- Kita bisa LEBIH mengerti perilaku market, kita mengetahui SUASANA KEBATINAN MARKET yg tidak bisa didapatkan oleh teknik TA yg lain.
- Makanya Elliott Wave itu SANGAT PENTING, Embah sudah meninggalkan Elliott Wave beberapa tahun yg lalu, tapi si Bill William membuka lagi mata embah bahwa Elliott Wave itu adalah JURUS ANDALAN para Profesional Bursa.

Contoh:
- Tadi anda sudah mengatakan: Wave benar, sepertinya anda sudah HAMPIR dapat satu SUASANA KEBATINAN market yg tidak mungkin didapat dengan cara lain selain ALLIGATOR.
makanya embah bilang: Buaya itu AJAIB karena NYAMBUNG dengan Elliott Wave... Bill is A GENIUS ...)

Tanggapan Embah (Lanjutan)

Bill,

Di OB itu banyak yg bisa Elliott Wave dengan software2 canggihnya, tapi yg dikeluarin cuman ilmu cetek MA. Elliottnya pura pura engga dipake, padahal pake Elliott Wave.

Ini dilakukan bahkan oleh para Fundamentalis. Banyak dari mereka cuman tahu MA200 untuk TA, tapi mereka disaratkan bisa Elliott Wave untuk bisa dapatkan posisi mereka.

Jadi kita tunggu deh, jawaban dari Ellliotis yg lain, embah kan udah berapa tahun engga pake Elliott Wave karena NYERAH waktu itu...

Mudah mudahan yg muncul bukan yg Erotis ....


Jawaban Pa Ruzli:

ruzli.g7@... wrote:

Elliot wave pada suatu saham? Waduh... skill saya tidak sampai kesitu ... Menurut saya sih.. Elliot Wave itu cuman bisa diterapkan pada sesuatu yang penggeraknya 'real market'. Saya tidak bilang bahwa karena penggerak BUMI bukan real market sehingga saya tidak mau melakukan 'wave counting' disitu.. tapi untuk 'semua saham'pun... saya tidak mau menerapkan Elliot Wave... Presisinya gak ada... kemungkinan salahnya besar. Kalau anda lihat di blog saya... saya hanya melakukan Elliot Wave pada indeks.. tidak pernah pada saham. Tapi gambar http://www.obrolanb andar.com/piwbumiquiz.png banyak sekali kelemahannya:
- banyak sekali wave 4 yang melewati top dari wave pertama.

Tanggapan Embah:
Motive wave kata Prector ada dua macam:
1. Impulse
2. Diagonal

Pada diagonal, wave 4 memang dibawah Wave 1.

Ruzli:
- 'right look'-nya sering gak dapet. Panjang wave tidak mengikuti kaidah fibonacci, seperti misalnya, wave 3 harusnya 1.6 kali panjang dari wave pertama, wave 3-nya tidak travel terlalu jauh dari top dari wave 1, dsb.

Tanggapan Embah:
Yg benar:
- Wave 3 tidak boleh yg terpendek dibanding wave 1 dan wave 5
- Pada Extended wave ada kekecualian.

Ruzli:
Main point is: 'Elliot wave'-ing itu, tidak sekedar berhitung 1-2... s/d 5. Ada kaidah2 yang harus diikuti.

Tanggapan Embah:
Untuk soal Kaidah, anda tinggal pake Software Elliott Wave, ini bagian yg termudah...

Gambar wave http://www.obrolanb andar.com/ piwbumiquiz. png terlalu jauh dari teori dasar yang saya kenal dari buku Elliot Wave karangan Frost and Prechter... (atau.. wave theory saya yang keliru??? hmmm...)

- Coba periksa lagi....



Pak h153tu@... wrote:

Mbah boleh tanya gak untuk quote ini?
embah kanudah berapa tahun engga pake Elliott Wave karena NYERAH waktuitu..

Kenapa nyerah mbah?

Tanggapan Embah:

Mungkin NYERAH sama seperti yg dialami Pak Ruzli barusan...

Dan akhirnya cuman pake 1 wave pattern doang yaitu Impulse wave. Correction wave udah bingung....

Embah sampe bilang Elliott wave itu Idiot wave karena saking keselnya. Coba check arsip milis OB beberapa tahun lalu..

Si Bill sendiri, pada Profitunity Trading system menganjurkan jangan trading pada Correction wave kecuali pada Wave C yaitu untuk NGESHORT. Jadi Profitunity Trading system itu sudah dikemas dalam nuansa CONSERVATIVE agar aman meskipun dia sendiri jago Elliott Wave.

Dan yg lucu si Fischer yaitu Rekan si Prector juga KONSENTRASI di Impulse wave dengan pendekatan Elliott Eclipse yg dulu embah pernah postingkan beberapa tahun yg lalu dan diapun MENGHINDAR dari Correction Wave.

Makanya embah kasih case BUMI yg lagi koreksi yg bikin pak Halim Sewot... hehehe...

Dan aliran Elliott Wave + Momentum/Alligator inilah yg membuka lagi mata embah tentang Elliott Wave. Bahwa untuk mengerti Elliott wave kita harus merasakan SUASANA KEBATINAN MARKET:

Contoh pada:
- IMPULSE WAVE ada MOMENTUM, seperti rocket yg terbang keangkasa, jadi yg tepat sebenarnya adalah MOTIVE WAVE, yaitu suatu Wave yg punya DAYA DORONG, punya TUJUAN, punya MOTIVE dan punya TARGET

Kalo kita bisa merasakan SUASANA KEBATINAN ini, wave counting yg MECHANISTIC berdasarkan Rule jadi seperti mengamati kehidupan orang dari muda sampe tua, yg ENERGIC, punya CITA CITA, punya ARAH dan TUJUAN dan GOAL dalam kehidupan.

Software2 Eliott Wave mengabaikan HAL INI dan cuman ngurusin rule rule, padahal saham yg Bagus FA nya mirip manusia yg punya Cita cita dimasa depan.

Sedangkan Correction wave adalah mirip manusia yg LUNTANG LANTUNG, engga punya CITA2, engga punya pekerjaan dan TUJUAN dan karam dalam kehidupan ini..

Jadi WAJAR kalo menganalisa Correction wave lebih susah dibanding Impulse wave, karena Correction Wave engga punya MOTIVE/DAYA DORONG, jadi cuman TEROMBANG AMBING dan tambah lama tambah tenggelam dengan pola yg susah diperkirakan malah kadang kadang tidak bisa diprediksikan...

Tentu lebih bagus lagi kalo Volume diperhitungkan dalam analisa Elliott Wave untuk membantu mendeteksi wave pattern.

Volume membantu kita menentukan:
- Impulse atau Correction ?


Andreas Kisworo wrote:

Sedangkan wave 1-2-3 hitam lebih valid Alasannya Volume & Momentum Wave 2-C > Volume & Momentum 2-A

Tanggapan Embah:

Embah belum bisa menangkap perbedaan Volume ini dengan
pilihan Bullish anda.
- Pada Wave yg mana ?.

Memprediksikan kedepan memang susah karena belum ada Konfirmasi....

Tapi Elliott wave sering bisa meramalkan jauh kedepan tanpa perlu
konfirmasi dengan mempelajari Wave yg terjadi.


Andreas Kisworo wrote:

Mksd saya perbedaan vol tsb menjustifikasi kalo wave 3475->2100 lebih mirip corrective Wave ABC daripada impulse wave 12345 selain itu rebound dari 2100->2875 sudah melebihi BL, bahkan melebihi lips hal itu menunjukkan wave sebelumny (3475-2100) adl wave yg lemah, bukan impulsive wave

Tanggapan Embah:

Memang volume mempengaruhi seperti anda bilang, tapi embah rasa perbedaan volume ini belum memastikan akan menjadi bullish atau tetap bearish...


Martono Wrote:

Embah yg saya hormati,
saya ikutan menjawab kuis nya.

Saya "lebih" memilih Formasi Bearish, karena kenaikan harga dari tanggal 11 Nov s/d 23 Nov menurut saya lebih "benar" jika dikategorikan dalam type CORRECTION WAVE. Sehingga notasi 1-2-3-4-5 yg ada dari chart http://www.obrolanbandar.com/piwbumiquiz.png maka menurut saya seharusnya menjadi 1 =A (12 nov), 2=B, 3=a, 4=b, dan 5 =C = B?

Tanggapan Embah:

Software Elliot Wave, memang memberikan ALTERNATIVE correction wave seperti
yg anda bilang... hehehe....

Tapi kenapa anda pilih formasi koreksi ABC dibanding impulse 12345 ?.

Hal hal apa yg membuat anda memilih bentuk ABC dibanding 12345 ?

======================

Embah ZOOM grafik BUMI dibagian wave A?-B? hitam agar anda bisa melihatnya lebih jelas, Grafik volume juga diperjelas



http://www.obrolanbandar.com/piwbumizoom.png

- Apakah Wave A?-B? adalah Impulse Wave atau Correction wave ?
- Hal ini penting karena pada Correction Wave ABC TIDAK ada impulse kecuali impulse KEBAWAH...

Elliott wave bisa digunakan untuk melihat MASA DEPAN dengan melihat Wave sebelumnya yg terjadi dan merasakah SUASANA KEBATINAN dari market saat itu. Memang belum tentu benar, tapi at LEAST QUIZ ini mencoba menjelaskan PART dari Elliott Wave yg SUSAH dikuasai, dimana embah sendiri SUDAH MENYERAH beberapa tahun yg lalu...

Kita santai aja... anggap saja ini ilmu Elliott Wave dan bukan soal BUMI yg masalah emitennya rumit...

Ini murni masalah Elliott Wave, kalo A?-B? adalah impulse maka A?-B? menjadi WAVE 1, jadi ini murni TA...

Yg ditest adalah SKILL Elliott Wave dan bukan psikologi market.

Tapi sejak embah ngeluarin QUIZ ini, memang milis agak tenang dan gejala SCHIZOPRENIA menurun ...

Ellliot Wave digunakan untuk memprediksi KEDEPAN pada case INI...

Jika kita bisa menentukan A?-B? adalah IMPULSE atau CORRECTION maka kita bisa MEMPREDIKSI KEDEPAN.

Anda mulai bisa melihat engga ? : KEAMPUHAN Elliott Wave yg tidak dimiliki tool yg lain

Kalo soal prediksi salah atau benar, itu masalah Probability dan hokie...

Hans Kwee Wrote:

Embah saya ikut nimbrung

ada dua sekenari yang embah gambar...



yang pertama
Asumsi nya bumi selesai wave 1 lalu koreksi wave 2 dan berangkat ke wave 3...
Pertanyaannya wave 1 mulai dari mana nih...



sekenario yang ke dua
BUMI udah selesai Wave 3 lalu bergerak koreksi... A B C...
nah ada dua sekenario yang mungkin...
yang pertama
Koreksi wave 4 sudah selesai... dari 9 September sampai 10 November dgn pola 3-3-5
lalu harga muali naik membentuk wave 1 dan koreksi wave 2 sebelum lanjut wave 3 keatas.

yg kedua
koreksi wave 4 belum selesai dan ada peluang membentuk new low... dgn pola penurunan 3 - 3 - 5
saat ini sedang dalam wave 3 turun dgn target 1725....


saya lebih percaya sekeanrio yang kedua...
dimana bumi udah selesai wave 3 dan membentuk wave koreksi...
pertanyaan nya apakah wave koreksi udah selesai sehingga bumi meluncur ke wave 5 (naik) atau masih akan turun...
baik sudah selesai atau belum tetapi akhir cerita akan tetap naik..

menurut pantauannya saya titik kritisnya ada di level 2100... bila level ini mampu di jebol maka bumi akan meluncur ke 17an.. dan menyelesaikannya di 1200 an...

saya tunggu sekenario pertama embah... mulai dari mana...

pada wave 3 volume cenderung meningkat...
wave 2 dan 4 volume cenderung menyusut...
terjadi divergance antara price dan volume pada pembentukan wave 5...

masih ada beberapa aturan volume pada wave... mungkin ada yang mau tambahin...

A very interesting chart

SEXY yah...



http://www.obrolanbandar.com/pwlelty.png

Saturday, December 19, 2009

PGAS: Target Elliott Wave

Kemarin PGAS turun dan Dow saat ini minus lagi jam 12:00 malam

Tapi kalo pake Elliott Wave target:
- PGAS akan mencapai target pertama di 4475 lalu
- Jika 4475 bisa tembus akan mencoba target 5281

Sedangkan menurut Tom yoseph dengan accuracy 90%:
- Range target PGAS adalah = 5209 sampai 6455

Saat ini PGAS close = 3775, jadi Upside potential PGAS masih besar menurut Elliott wave..

Note:
- Mohon kalo besok besok turun, jangan tanya kenapa turun karena ini target yg bisa 1 sampe 3 bulan.

Linknya:



http://www.obrolanbandar.com/pwlpgas.png

Tanya: Ada yg punya literatur tentang Tom Yoseph ?

tinjuauan Fundamental dan teknikal

Tanggapan embah sbb:

NuTrader wrote:
pembicaraan tentang elliot selalu menarik, tapi ijinkanlah sy ikut memberi pendapat....
Ilmu dasar elliot telah berkembang menjadi berbagai aliran.....apakah itu dari clasiic, modern ataupun dari pretcher, neely, imran(tretaa)... yg intinya adalah perkembangan RULE tentang Elliot.......
Jika RULE tsb sama, tentu tak ada perdebatan....namun perbedaan RULE dari berbagai aliran membuat Elliotician memiliki pendapat yg berbeda2......

Tanggapan embah
------
Bukan hanya itu, orang yg alirannya samapun bisa membuat wave counting yg berbeda.

Software Elliott wave yg sama bisa menghasilkan BEBERAPA wave counting yg berbeda yg harus kita pilih sendiri.


Perbedaan RULE banyak terjadi dalam hal "ALTERNATION" dan "W1-W4 Overlapping".....dan ini menentukan apakah saat ini berada dalam Wave-3 atau Wave-5........
.....makin ketat syarat(RULE) terbentuknya 5-wave makin sedikit ditemukan WAVE-5....namun makin longgar syarat terbentuknya 5-wave, maka makin banyak ditemukan WAVE-5 dalam suatu gerakan.......


Tanggapan embah
---------------
Wave 5 SELALU ada kalo itu MOTIVE WAVE (impulse, extension
dan diagonal).

Dan pada Truncated atau Fail Wave 5, Wave 5 tetap ada tapi panjangnya tidak normal.

Kalo ada yg ANEH atau menyimpang, engga usah dipikirin, bukan hanya wave aja yg menyimpang, orang aja banyak yg menyimpang, seperti homo atau gila. kita engga usah mikirin yg homo atau yg gila, pikirin yg normal aja, nanti kita bisa kebawa jadi homo
atau gila kalo kebanyakan mikirin yg homo dan yg gila.

Jadi lupain aja kalo ada yg bilang wave 5 engga ada, embah engga bilang engga ada, TAPI LUPAIN aja. Mikirin yg normal aja udah pusing apalagi mikirin yg gila. Kasih aja kasus wave 5 engga ada buat Elliott Wave Psychiatrist... hehehe...


Jadi, Elliot wave tidak bisa diperdebatkan,.....kecuali RULE nya disamakan terlebih dahulu..........

Nah, saya berpendapat Mbah menganut RULE ALTERNATION = "Different Internal Structure of W2 and W4"...........sedangkan P Adit menganut Tretaa RULE ALTERNATION= "Wave2 panjangnya 2 x Wave4"........soal overlapping w1 dan W4 kayanya sama.....mudah2an bener nih....


Tanggapan embah
---------------
Yg ini embah engga mau baca, abis bikin pusing...

Baca aja ALTERNATION RULE yg ASLI dari Elliott dan Prechtor...

tinjuauan Fundamental dan teknikal

Tanggapan embah sbb:

NuTrader wrote:
pembicaraan tentang elliot selalu menarik, tapi ijinkanlah sy ikut memberi pendapat....
Ilmu dasar elliot telah berkembang menjadi berbagai aliran.....apakah itu dari clasiic, modern ataupun dari pretcher, neely, imran(tretaa)... yg intinya adalah perkembangan RULE tentang Elliot.......
Jika RULE tsb sama, tentu tak ada perdebatan....namun perbedaan RULE dari berbagai aliran membuat Elliotician memiliki pendapat yg berbeda2......

Tanggapan embah
------
Bukan hanya itu, orang yg alirannya samapun bisa membuat wave counting yg berbeda.

Software Elliott wave yg sama bisa menghasilkan BEBERAPA wave counting yg berbeda yg harus kita pilih sendiri.


Perbedaan RULE banyak terjadi dalam hal "ALTERNATION" dan "W1-W4 Overlapping".....dan ini menentukan apakah saat ini berada dalam Wave-3 atau Wave-5........
.....makin ketat syarat(RULE) terbentuknya 5-wave makin sedikit ditemukan WAVE-5....namun makin longgar syarat terbentuknya 5-wave, maka makin banyak ditemukan WAVE-5 dalam suatu gerakan.......


Tanggapan embah
---------------
Wave 5 SELALU ada kalo itu MOTIVE WAVE (impulse, extension
dan diagonal).

Dan pada Truncated atau Fail Wave 5, Wave 5 tetap ada tapi panjangnya tidak normal.

Kalo ada yg ANEH atau menyimpang, engga usah dipikirin, bukan hanya wave aja yg menyimpang, orang aja banyak yg menyimpang, seperti homo atau gila. kita engga usah mikirin yg homo atau yg gila, pikirin yg normal aja, nanti kita bisa kebawa jadi homo
atau gila kalo kebanyakan mikirin yg homo dan yg gila.

Jadi lupain aja kalo ada yg bilang wave 5 engga ada, embah engga bilang engga ada, TAPI LUPAIN aja. Mikirin yg normal aja udah pusing apalagi mikirin yg gila. Kasih aja kasus wave 5 engga ada buat Elliott Wave Psychiatrist... hehehe...


Jadi, Elliot wave tidak bisa diperdebatkan,.....kecuali RULE nya disamakan terlebih dahulu..........

Nah, saya berpendapat Mbah menganut RULE ALTERNATION = "Different Internal Structure of W2 and W4"...........sedangkan P Adit menganut Tretaa RULE ALTERNATION= "Wave2 panjangnya 2 x Wave4"........soal overlapping w1 dan W4 kayanya sama.....mudah2an bener nih....


Tanggapan embah
---------------
Yg ini embah engga mau baca, abis bikin pusing...

Baca aja ALTERNATION RULE yg ASLI dari Elliott dan Prechtor...

Pansus Angket Minta Boediono dan Sri Mulyani Nonaktif

Jangan mikir terlalu jauh....

Sistem kita adalah presidensil, mentri diangkat dan diberhentikan oleh presiden dan bukan oleh DPR. Jadi mentri bertanggung jawab pada presiden dan bukan pada DPR.

Yg bisa menon aktifkan mentri adalah presiden. SBY adalah pemenang pemilu dan dia SUDAH dari dulu membentuk koalisi pelangi untuk menghadapi ancaman seperti ini di DPR dan MPR.

Jika Golkar keluar dari koalisi, SBY tinggal cari pengganti, suara Golkar di DPR kan kecil...

Dan Golkar belum tentu berani menjadi Oposisi seperti PDIP, karena resikonya terlalu berat. Banyak pejabat yg takut Golkar menjadi oposisi, masalahnya ini meresikokan jabatannya kalo perseteruan menjadi panas...

Pada sistem presidensil itu kedudukan presiden KUAT ampe akhir jabatannya berbeda dengan sistem parlementer...

Yg heboh kan dimedia dan di DPR, presiden sih tenang.. aman...

ADRO The Next BUMI (tinjuauan Fundamental dan teknikal)

Pak Aditya,

Embah jalankan ADRO di Elwave, dan hasilnya keluar puluhan
ALTERNATIF wave counting yg BERBEDA TAPI VALID menurut aturan
Elliott Wave.

Mengapa anda pilih wave counting yg seperti anda kirim, kenapa
tidak pilih alternatif counting yg LAINnya yg juga valid. Tentu
anda punya alasannya, apa alasannya ?.

Embah sendiri sekarang pake Wave counting cara Profitunity yg
hasilnya berbeda dengan wave counting ADRO anda. Embah
sebenarnya sudah lama ninggalin Elliott Wave karena sering
bikin bingung daripada solusi. Tapi ketika embah dikenalkan
dengan Profitunity akhir akhir ini, embah merasa lebih nyaman
dengan Elliott wave dan berusaha menggunakan Elliott Wave lagi.

Embah sering bingung pake Elwave, contoh pada case BUMI,
Elwave memunculkan Wave counting scenario Bullish maupun Bearish,
dua duanya VALID, mana yg anda pilih dan apa alasannya ?.

BUMI: Kiamat Sudah Dekat ( Dari millis tetangga )

Send ulang:

Tadi malam Milis OB mengalami DELAY posting sekitar 30 sampe 60 menit, UMUMnya kejadian ini muncul jika Dow index lagi merah....

Embah ulang LinkNya pagi ini:

Menurut Prechtor, cara yg benar untuk menarik garis NECKLINE pada pola Head and Shoulder adalah:
- Menarik garis yg menghubungkan wave number 4 dengan wave number A dan bukan garis 2-C, karena garis 2-C adalah TARGET koreksinya...



http://www.obrolanbandar.com/pwlbumiember.png

Pagi ini milis OB, kenceng banget, tadi malam saat DJI merah, delaynya bisa satu jam. Ini sudah SERING tejadi..

Tapi untuk mengambil suatu kesimpulan TAL, tidak bisa sembarangan, tapi harus dengan statistik.

Harus dicari Cooficient korelasi antara DJI merah dengan event milis Delay, jika angka cooficient tsb meyakinkan baru boleh bilang ini TAL...

Untuk trader, jelas engga punya posisi lebih baik...

Gimana untuk INVESTOR ?.

Apakah udah boleh ngumpulin dikit dikit atau malah harus SELL ?.

Embah lagi perlu BANGET PEER opinion, embah merasa 'lonely' soal BUMI untuk investor ini...

Thanks ...

Anda bilang CIC bisa tahu laporan keuangan sebenarnya dari BUMI dan CIC
engga tanggung tanggung pasang stake $1,9 miliar di BUMI, apakah ini tanda
sebenarnya BUMI itu bagus untuk Long Term investor ?

Untuk investor yg mau masuk BUMI engga usah pusing pusing, cukup naik Buaya...

Embah membahas BUMI sampe NYELIMET karena embah itu memang suka research...

- Jadi tunggu aja BUMI naik diatas buaya
- Biar terlambat tapi AMAN karena terhindar dari resiko ambles..
- Kalo ini bener bener Wave 3, toh targetnya minimal 3300

Kalo anda mengharapkan beli di 2000, tapi masih dibawah buaya, tetap aja engga aman...

Jadi yg penting Buayanya gimana saat anda memutuskan anda beli...

Parameter buaya memang hasil OPTIMASI, si Bill melakukan jutaan iterasi untuk mendapatkan parameter yg menghasilkan BALANCE LINE yg bersifat UNIVERSAL.

Hasil yg UNIVERSAL ini terbukti ketika researchnya ini NYAMBUNG dengan gerakan Elliot Wave.

This is An OUTSTANDING DISCOVERY in technical analysis....

IHSG: Next week scenario





http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgdikadalin.png


Bayang bayang IHSG minggu depan sepertinya terlihat pada gambar diatas...

- TLKM itu selalu diangkat saat IHSG mulai engga kuat, ini sudah biasa dilakukan bertahun tahun, ingat engga embah bilang IHSG siap diangkat 10% perhari pada hari H, tinggal nunggu perintah Jendral Besar. Udah berapa persen tuh naiknya sejak embah posting itu ?.
- Pada puncak IHSG lalu tgl 23 November, IHSG dibawa kepuncaknya dengan motor UTAMA BUMI dan lainnya seperti UNVR, PGAS dll. TLKM masih ditahan sebagai SENJATA TERAKHIR, inipun embah tulis pada posting itu.
- Dan sesudah itu market crash pada krisis Dubai, terlihat BD saham Bakrie yg paling lihai dan kabur paling duluan, ini yg membuat embah bilang Krisis Dubai itu adalah scenario GLOBAL, jadi BD sebenarnya sudah tahu ini sebelumnya. Tapi karena saham BUMI itu gede, mereka masih nyangkut di BUMI sebesar 40% saat itu.
- Karena masih nyangkut, mereka melakukan INDEX ENGINEERING gede2an dengan mengangkat PGAS dan UNVR jauh lebih tinggi dari sebelum krisis Dubai (ini adalah bukti Rekayasa).
- Ketika IHSG mulai melemah lagi, BD terus mengangkat TLKM agar IHSG tidak jatuh sampai siang ini ketika TLKM mencapai target Wave 5 = Wave 1, dan pada saat yg sama
menurunkan UNVR, BUMI dan PGAS.

Sekarang tinggal tunggu perkembangan regional tapi posisi KUDA KUDA BD kuat dengan kaki kiri TLKM dan kaki kanan UNVR, PGAS dan BUMI. BD mau nendang keatas pake kaki kanan bisa dan mau mukul kebawah pake TLKM juga bisa...

Tebak mana yg bakal dikerjain ?...

Sudah 2 minggu tidak ada INFLOW atau OUFLOW yg berarti meskipun
index flutuatif...

Posisi trading BD di BUMI pun yg saat ITU masih nyangkut 40%
karena krisis Dubai dan pernah naik ke 50%, saat ini masih
sisa nyangkut 25%. Jadi penurunan harga saham Bakrie bukan
karena Distribusi tapi karena SENTIMEN NEGATIF dari soal RI
dan Pajak.

Hari ini LQ45 memang Outflow saat TLKM diangkat, mungkin karena
mereka bisa memprediksi kan Dow kan jatuh malam ini, saat ini Dow 10031 (-110)

Embah plot angka2 posisi BD BUMI pada gambar biar jelas:

http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgdikadalin.png

- Angka 100% pada gambar kita gambarkan sebagai posisi Trading
BD BUMI sekitar 4 hari sebelum krisis Dubai diexpose
- Terlihat sebelum krisis Dubai diexpose, BUMI yg paling AWARE
akan datangnya krisis Dubai (pada Lingkaran merah), sehingga
mereka yg kabur PALING duluan.
- Volume trading BUMI itu SANGAT besar sehingga BUMI engga bisa didump
kemarket cuman dalam 4 hari sampai akhirnya Crash datang.
- Pada saat Crash tentunya, BD engga bisa distribusi secara
efektif karena engga ada yg mau beli. Disini BD masih
nyangkut 40%
- Sesudahnya market Rebound, posisi BD naik ke 50%.
- Lalu muncul berita berita CA group Bakrie, Pajak dan coal
turun ke 70, sentimen group B7 begitu buruk sampe
BD sendiri engga bisa didtribusi dengan efektif meskipun IHSG naik.
- Sehingga saat ini posisi trading BD BUMI masih ada sekitar
25%.

Note:
- Posisi Trading BD nol adalah ketika BUMI di 2150, saat ini
BUMI 2250, sisa porto 25%
- Angka angka diatas adalah ESTIMASI KASAR..

Thursday, December 17, 2009

To ER : truncated wave 5

Itulah yg membuat Elliott Wave bukan dinamakan Market Law tapi Prinsip Prinsip Elliott Wave...

Jadi ada hukum gravitasi, hukum aksi rekasi, hukum Archimedes yg aturannya SAKLEK, tapi bukan hukum Elliott Wave..

Manusia (human being) secara alamiah terbiasa dengan peristiwa sosial, sedangkan Computer maunya SAKLEK, engga bisa ditawar.

Jadi didalam OTOMATISASI terpaksa dibikin aturan yg KETAT seperti yg anda katakan agar Teori Elliott Wave ini bisa dilakukan secara otomatis oleh computer.

Aturan2 ini yg sedikit berbeda dari Elliott Wave yg asli dan membuat kita bingung, aturan mana sih yg bener ?.

Jadi jawabannya:
- Karena kita manusia bukan computer, jadi santai aja.

Kalo anda jaga pintu untuk melarang anak dibawah 17 thn nonton film 17 thn keatas, anda bisa berlaku seperti Computer, semua orang dicheck tgl lahir KTPnya, yg dibawah 17 thn engga bisa masuk.

Atau anda bisa berlaku sebagai human being:
- Tanpa liat KTP, orang yg udah peot, boleh masuk.
- Tanpa liat KTP, cewe yg nampak dibawah 17 thn tapi tetenya gede boleh masuk.

Begitu juga didalam menggunakan Elliott Wave, kita santai aja, kita kan human being yg punya kemampuan untuk menilai dan melakukan judgment atas prinsip Elliot Wave, melanggar sedikit, tapi kita pertimbangkan masih oke, ya sudah Cin Cai aja... hehehe..

CPIN: Saddle Point

Kenapa CPIN bergerak cepat ?.



http://www.obrolanbandar.com/pwlcpin.png

Ini dikarenakan pola yg dinamakan SADDLE POINT...

Tanda pola Saddle Point:
1. Buaya sudah tidur lama
2. Momentum AO nol
3. Momentum AC nol

Jadi bisa dibilang buaya tidur lelap, jadi ketika bangun dia KAGET dan loncat... hehehe...

Correction Wave 4 CPIN masih meragukan, jika ada wavenya lemah sekali....

TLKM: The good and The bad side

Bagusnya kalo TLKM naik otomatis market naik karena pengaruhnya TLKM ke index significant...

Jeleknya kalo koreksi, akan terjadi efek sebaliknya...

HIGH TLKM saat ini 10350...

Target Elliot Wave 5 dengan wave 5 = wave 1 adalah 10450 jadi bisa dibilang tARGET sudah tercapai, kecuali target TLKM adalah
1,62 X Wave 1 yaitu di 12062.

Jika TLKM bisa naik diatas 10450 maka target selanjutnya adalah
12062

Target INDF

Warning:
- Percaya ama Elliott Wave dan Fibonacci ?
- Kalo engga percaya jangan baca nanti kalo salah marah... hehehe...

Kalo percaya, silahkan baca:

Hari ini INDF close di 3550

Target INDF pada akhir puncak Wave 5:

- Target yg AKAN terlewati = 3870 +320 (+9%)
- Target yg DITUJU = 4595 = +1045 (+29%) dengan probability 90%

Ini gambarnya:



- http://www.obrolanbandar.com/pwlindf.png

Detail perhitungan target Wave 5

Case INDF:

http://www.obrolanbandar.com/pwlindf.png

H0 = 820
H1 = 1990
H2 = 1620
H3 = 3300
H4 = 2700

W1 = 1990-820 = 1170
W3 = 3300-1620 = 1680

Check apakah W3 > 1,62 x W1 ? 1,62 X 1170 = 1895

Jika W3 < 1,62 W1 maka W5 kemungkinan adalah Extended Wave dengan panjang W5 = 1,62 x W1

--> Jadi target W5 = H4 + 1,62 X W1 = 2700 + 1895 = 4595
Note: jika W5 = W1 maka target W5 hanya = H4 + 1170 = 3870

Research Tom Joseph:
- Target W5 punya range anatara (0,62 sampai 1) x (W1 +W3) dengan probability 90%

Target Low W5 = 0,62 x (1170+1680) + H4 = 1767 + 2700 = 4467 Target high W5 = 1 x (1170+1680) + H4 = 2850 + 2700 = 5550

--> jadi Range target W5 Tom Joseph = 4467 sampai 5550

Check Target W5 pertama, apakah ada didalam range target Tom Joseph ?
- 4595 ada didalam range 4467 samapi 5550 jadi klop

Jadi target W5 INDF = 4595 dengan probability kejadian 90%

ELSA

Graphic ELSA:



- http://www.obrolanbandar.com/pwlelsa.png
BUMI Harus Bayar Denda 500%

Jangan terlalu serius baca berita bursa, umumnya berita ginian dikeluarin buat mempengaruhi market:

- Berita soal pajak, pencekalan petinggi Bakrie, kurang bayar pajak dll itu sebenarnya berita basi dari thn 2008

Coba aja google, ada seabrek abrek beritanya:

Contoh salah satu berita dari thn 2008:
- http://www.pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=2825

PajakOnline.com - Java Triangle Solutions
Berita Pajak
Pencekalan Petinggi Grup Bakrie
TEMPO Interaktif, 7 Ags 2008
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemilik usaha Grup Bakrie, Aburizal Bakrie, menyatakan menyerahkan persoalan utang royalti ke negara kepada proses hukum. ”Biar jelas, nanti pengadilan yang memutuskan,” ujar Aburizal, yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, seusai membuka Konferensi Regional Revitalisasi Layanan Kesehatan Primer di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (6/8).
Aburizal Bakrie: Tunggu Putusan Pengadilan

Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mencekal taipan Edwin Soeryadjaya dan para petinggi perusahaan tambang Grup Bakrie. Mereka dinilai lalai membayar utang royalti ke negara. Pencekalan tersebut, menurut Direktur Penyidikan dan Penindakan Direktorat Imigrasi Syaiful Rahman, atas permintaan Menteri Keuangan. Surat keputusan Menteri Keuangan dikeluarkan dalam tiga periode, yaitu 28 juli, 1 Agustus, dan 5 Agustus 2008. Berdasarkan itu, pihak Imigrasi mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri selama enam bulan hingga 27 Januari 2009.

Secara keseluruhan terdapat 14 nama dari enam perusahaan yang masuk daftar cekal Imigrasi. Sepuluh di antaranya berasal dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia—dua perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie di bawah payung PT Bumi Resources Tbk. Sisanya berasal dari dua perusahaan batu bara lainnya: PT Adaro Indonesia milik Edwin dan PT Berau Coal milik keluarga Risjad (Koran Tempo, 6/8).

Menurut Aburizal—akrab disapa Ical—kasus ini telah dibawa ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Berdasarkan putusan pengadilan, kata dia, bisa saja royalti tersebut tidak perlu tidak dibayarkan. Sehingga, masih menunggu proses selanjutnya.

Ical menyatakan belum membicarakan persoalan ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Alasannya, bukan bidangnya. Namun, sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ical berharap persoalan diselesaikan melalui proses hukum.

Aqida Swamurti
Tempo Interaktif, 7 Agustus 2008

IHSG Wave 5 sampai titik berapa?

Mbah, IHSG Wave 5 sampai titik berapa?

Jika wave 3 panjang dibanding wave 1 maka wave 5 kurang lebih sama dengan wave 1, (kotak hitam)



http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgew.png

Tapi kalo Dow bisa naik terus, ceritanya akan lain...

Wednesday, December 16, 2009

BUMI: The LAST ember




http://www.obrolanbandar.com/pwlbumiember.png

The LAST hope , The LAST ember

Secara psikologis, penggaris goceng itu memberikan EFEK YG LUAR BIASA...

Dari jam 10:45 sampai 10:55 hanya ada 25 transaksi.

Biasanya si robot bekerja dengan kekuatan TERAFLOP yaitu sekitar 40 transaksi per detik.

Jadi dalam 10 menit = 10 x 60 x 40 = 2400 transaksi, sekarang cuman 25 ada transaksi... jadi cuman 1%

Dan 99% lagi si robot lagi NGANGGUR nunggu PERINTAH sang MAESTRO yg lagi mikir bersama para profesional FM nya...

Lebih baik terlambat mikir daripada menyesal kemudian kata BD...

Artinya berani engga JEBOLIN PENGGARIS GOCENG BUMI dan mengakibatkan IHSG CRASH...

Ini scenario IHSG jika BUMI dijebolin:



http://www.obrolanbandar.com/pwlihsgew.png

IHSG akan menjebol Penggaris Goceng dan Wave 5 akan GAGAL !!!

Karena akan ada BANYAK forced sale...

Ini menunjukan Sang Jendral lagi pusing tujuh keliling...

Ini sebenarnya CASE TECHNICAL YG SANGAT BAGUS untuk dibahas oleh pakar pakar TA...

Ada pakar TA yg mau kasih advis ama BOZZ ?.

Billy , Rojak dan para kaum IHSG 2800, any comment ?

Ini embah buatkan grafik intradaynya:



http://www.obrolanbandar.com/piwihsgzzzz.png

- Sampai siang ini IHSG belum sanggup menembus garis coklat atas dan
- Terbentuk diagonal dengan Resist 135 karena B7 dikerjain terus.
- Jika BUMI jatuh dibawah penggaris goceng, maka akan ada gelombang Force Sell, jadi
sangat LOGIS Wave 5 IHSG akan FAIL dan jatuh ke A karena Penggaris Goceng IHSG akan ikut jebol (lihat pwlihsgew.png)
- Jebolnya penggaris goceng IHSG akan mentrigger FM untuk melepas portfolionya ???

Jadi Embah PERCAYA BOZZ tidak akan menjebol PENGGARIS GOCENG BUMI karena ini adalah BENCANA buat portfolio LQ45 si BOZZ

Kita liat aja, BOZZ mau dengerin advis embah atau engga ?.

Memang embah belum pernah seumur umur ngeluarin pendapat dengan kata PERCAYA untuk soal prediksi bursa, karena dibursa itu TIDAK ada yg pasti....

Siapasih yg bisa menjamin tidak akan ada BERITA NEGATIF lainNYA, seperti ada banjir, gempa, USD loncat, DJI turun dalam dll

Tapi diluar hal diatas embah PERCAYA Bozz tidak akan menjebol PENGGARIS GOCENG karena akibatnya PARAH....

Wave 5 adalah THE LAST WAVE, jadi ini adalah kesempatan TERAKHIR untuk para investor keluar dari bursa. Jadi seharusnya Wave 5 itu dibikin MERIAH dan bukan dibikin MENAKUTKAN...

Jadi TINDAKAN menjebol WAVE 5 adalah suatu KESALAHAN FATAL yg tidak mungkin dilakukan BOZZ , makanya embah YAKIN...

PERCAYALAH.... meskipun embah pasang disclaimer....

Fifi aja percaya ama embah masa Nyndya engga... hehehe...

BUMI udah 2325-2350....

Sepertinya BOZZ dengerin advis embah....

Salam Hormat Bozz
dari Kobayashi... hehehe...

Embah juga hormat kok ama Bozz, ngarepin angpao.mode.com... hehehe..


Ini catatan embah tentang kenaikan saham pada sesi 2:
- IHSG +14 (dari awal sesi 2 bukan dari sesi 1)
- BUMI +3,1%
- UNSP +2,9%
- ELTY +2,9%
- UNSP +1,8%
- SGRO +2%
- TLKM +1%
- ASII +1%
- PTBA 1,2%
- ANTM +1,1%
- UNTR +1,3%
- GGRM +1%
- UNVR +0,9%

Jadi kenaikan harga saham terbesar adalah Group Bakrie dan ini yg memicu kenaikan saham LQ45 lainnya, jadi BUKAN TERBALIK.

Embah sih harapkan BUMI masuk WAVE 3 sesuai gambar



- http:/www.obrolanbandar.com/pwlbumiember.png

Sedangkan saham LQ45 umumnya ada di wave 5.

Wave 3 JAUH LEBIH MENARIK daripada wave 5 bukan ?

Jadi lakukan pilihan dengan smart...

DIHITUNG DARI AWAL SESI 2: jam 14:30
- IHSG +18
- BUMI +4,2%
- UNSP +5,4%
- ENRG +5,2%
- DEWA +3,8%
- ELTY +2,9
- TLKM +1,6%
- INDF +1,5%
- UNTR +1,3%
- Naeknya kecil kecil males nulisnya...

B7 paling MAKNYUSSS....

- Secara teori Ngangkat LQ45 itu GAMPANG, yg susah kan jualnya.
- Jadi kalo die mau jualan, anda kan tahu apa yg harus dilakukan, at least market harus dibuat MERIAH kecuali DJI naik terus..

Note:
- Jangan terlalu di expose lah, nanti Bozz marah akhirnya gerakannya LIAR dan UNPREDICTABLE...

Kita pake TA biasa aja..

Kalo C atau Wave 4 nya 1500 melangar aturan Elliot Wave karena Wawe 1 tingginya 2200 ....

Pake cara Profitunity deh, gampang banget...