Tanya CMNP Fundamental
Laba bersih CMNP H1/2010 = 399 B
Tapi 236 B merupakan Keuntungan Lain2, yaitu: Keuntungan yang belum direalisasi dari penurunan/kenaikan nilai wajar Pinjaman Bank dan Obligasi.
Embah juga engga jelas artinya, tapi ada Catatannya:
Catatan pada Notes To Financial Statement:
29. KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI PENURUNAN / KENAIKAN NILAI WAJAR PINJAMAN BANK, OBLIGASI, DAN HUTANG KONTRAKTOR
2010 2009
Rp Rp
Penurunan Nilai Wajar Obligasi Konversi 96.272.689.969 -
Penurunan Nilai Wajar Kredit Investasi 138.521.198.145 -
Kenaikan Nilai Wajar Installment Loan dan Term Loan (1.575.500.221) -
Penurunan Nilai Wajar Hutang Kontraktor 2.927.223.578 -
Jumlah 236.145.611.470 -
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 efektif per tanggal
1 Januari 2010, yang mengharuskan penilaian terhadap nilai wajar aset dan kewajiban keuangan terhadap pasar. Penilaian menggunakan diskonto pada tarif bunga pasar 9,1335% untuk Obligasi Konversi dan 12,96% untuk Kredit Investasi, Installment Loan, Term Loan, dan Hutang Kontraktor.
Penilaian ini dilakukan sebagai pengakuan awal penerapan PSAK 50 dan 55, yang untuk selanjutnya diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (Catatan 17, 20, 21, 30,31).
Mungkin ada yg ngerti ?
Bisa jelaskan engga ?
- Apa itu Penurunan Nilai wajar Kredit Investasi ?
- Kenapa jadi untung ?
- Kenapa di Stated pada Q2 dan bukan akhir tahun tahun atau pada Q1 yg lalu ?.
Jawaban Kang Ocoy
dikit dikit aje (ane gak gitu jago akuntansi)
revaluasi aset. jadi sifatnya non kas, one time.
dulu dia pake PSAK 54 buat catet utangnya, itu utang di restrukturisasi (jadi turun nilai pokok hutang plus diskontonya). tapi PSAK dulu gak boleh catet itu sbg laba restrukturisasi jadi dia dicatet sebagai selisih premium (item pada neraca). dulu dia default jadi hampir dieksekusi dan pindah ke kewajiban lancar, sekarang udah bisa dibayar lagi jadi pindah lagi ke kewajiban jangka panjang. nah krn sekarang itu PSAK 54 non aktif jadi selisihnya harus dibukukan sebagai laba (non-kas). one time sifatnya.
cek di catatan 31. nilai wajar hutang bank dan obligasi turun jauh (hutang bank turun dari 951 M jadi 431 M dan hutang obligasi jg turun)
apakah ini valid ato nggak?. kurang jelas. tp kalo udah pindah pembukuan gini berarti emang dari pihak bank nya juga udah setuju. catatan restrukturisasi kasih liat ada restrukturisasi dengan suku bunga bertahap naik hingga tahun 12, jangka waktu hutang jadi cukup panjang (12 tahun)
saya kurang tau pasti kalo valid dan bener dilakuin harusnya ada konsekuensi pajaknya (dan ada kena 56 M kalo gak salah), jadi ini emang udah dilakuin sih. memang sah kayaknya dan konsekuensi pajaknya jg udah dibayar.
tp ini scr akrual ya, secara kas gak sama.
laba bersih (scr accrual) dia 399.5 M, arus kas operasi dia 195 M. nah ilustrasi yg recurring itu yg 195 M. jadi kalo yg mo ngitung multiple pake aja angka recurringnya 195 x 2 ato 2.25 buat ilustrasi full year normalized earningnya.
mandatory PSAK emg baru skrg mbah. kenapa gak di stated sebelumnya? mungkin bru skrg dia mo perbaikin neraca dan laba supaya bisa refinancing di kisaran bunga murah. ini ada jeleknya sih (konsekuensi pajak atas revaluasi aset-kewajiban).
PSAK atas nilai wajar emang akan diberlakukan, tp sebenernya kasus kaya gini banyak. yg punya tanah ato aset tetap yg udah lama kalo mo direvaluasi nilainya bisa pada naek, tapi itu sifatnya non-kas, tp kena pajak jg lagi. makanya banyak jg yg ogah. kalopun mau mungkin biar neracanya keliatan manis dan ada tambahan pertumbuhan laba meski sementara.
CMNP mo ada proyek lagi mungkin, jadi mo terbitin obligasi ato semacamnya, jadi sekalian laba biar loncat, saham juga bisa naek, rasio keuangan untuk cari financing jadi makin bagus. ongkos pajak 56 M atas pembukuan laba non-kas 236 M mah gak masalah
oya lupa kenapa jadi untung?. supaya balance, nilai wajar kewajiban jd turun sementara aset relatif tetap kan ekuitas otomatis jadi naik (aset - liabilities = equity), supaya ekuitas naik kan harus ada persamaan akunnya di P & L. (ekuitas naik jalannya cuman dari 2 arah yakni dr tambahan retained earning (dari P & L entah dr aktifitas operasi or jual aset dan investasi) ato dari paid-in capital addition (financing cashflow)) maka konsekuensi dari nilai liabilities yg turun (ekuitas otomatis naik) adalah persamaan akunnya harus ada jd ya laba selisih penurunan kewajiban itu (non-kas, tp kena pajak jg dibawah tetep sebenernya sih cash outflow jatohnya tp secara akuntansi jadi lebih cakep)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment