- Index Finance itu turun -20% sedangkan IHSG turun CUMAN -9%.
- Sedang pengaruh Finance terhadap IHSG paling berat
- Jadi seharusnya index sectoral yg lainnya turun rata2 dibawah -9%, inipun karena TERSERET kebawah
oleh index Finance.
- Index sectoral yg TERSERET kebawah oleh Finance itu tentunya akan rebound kalo Index Finance berhenti turun.
- Dari segi forex, Euro rebound meskipun bayang2 formasi Head and Shoulder masih ada.
- Dari segi Regional: Sensex tertahan pada Supportnya dan bisa dibilang index Jakarta crash itu MEMBEO kejatuhan Sensex karena 2 negara ini mirip yaitu Inflasinya gede dan belum mau menaikan suku bunga. Negara Asia lainnya bisa dibilang tidak mengalami crash yg dialami IHSG dan Sensex. Jadi pemicu Crash ini bisa dibilang karena BI tidak menaikan suku bunga dan ini dianggap BI tidak PROAKTIF dalam melaksanakan kebijakan moneternya jadi market menghukumnya.
Note: Kita sudah kehilangan Sri Mulyani and Budiono mungkin tidak aktif ???
- Sebelum Investor kabur duluan karena suku bunga tidak dinaikan, BOZZ sudah menghajar duluan IHSG agar Investor yg mau kabur hanya bisa jualan diharga rendah...
Scenario ini mirip scenario October 2009, skala gempanya sebesar 300 point jadi sama dengan gempa sekarang, cuman contextnya BERBEDA:
- http://www.obrolanbandar.com/piwihsg2009.png
Mudah mudahan saja penurunan Index Finance terbatas -20% sehingga Wave C tidak ganas, maunya sih sudah berakhir.
Kita lihat saja...
Balapan REBOND !!
Embah sudah kirim gambarnya tadi pagi, embah kirim ulang...
- http://www.obrolanbandar.com/pirjksezz2.png
Sebagai catatan:
- Wave counting selalu berubah disesuaikan dengan keadaan terbaru
- Jadi jangan HERAN kalo wave counting berubah terus
- Kalo engga mau liat wave countingnya berubah terus, jangan lihat grafik yg embah buat karena itu STYLE nya embah dalam
menggunakan Elliott Wave:
STYLE cowboy embah dalam menggunakan Elliott Wave:
- Embah TIDAK perduli atau MALU kalo SALAH saat membuat wave counting
- Yang embah perdulikan ialah MENDAPATKAN MANFAAT sebesar2nya dari wave counting yg dibuat.
- Jadi ini mirip berjalan dilorong GELAP, meskipun sering kebentur tembok, embah jalan TERUS dengan Elliott Wave
meskipun wave countingnya salah.
- Jadi meskipun kita TIDAK tahu mesa depan, embah tetap membuat Wave counting untuk memprediksi masa depan, jika salah, wave
countingnya dirubah disesuaikan dengan keadaan terakhir.
- Meskipun wave counting SERING salah, manfaatnya wave counting JAUH LEBIH BESAR daripada tidak bikin wave counting. Makanya
embah sudah jauh dari Elliott Wave ASLI karena embah menekankan pada MANFAAT dan bukan KESEMPURNAAN...
Embah sih bukan ahli makro, jadi biar yg ahli yg jawab...
Embah cuman melihat fakta:
- Market menghukum IHSG setelah BI tidak menaikan rate jadi engga pake teori tapi pake fakta.
- Hukuman ini secara bandarmologi ialah PENGGENAPAN aksi PEMBOLONGAN LQ45 ke BUMI. Dan ini terbukti ketika kemarin ada
posting yg menunjukan Schroder punya BUMI sebagai TOP 5.... mantep kan... embah sudah berkoar koar dari beberapa bulan
lalu.
- Keadaan pada gambar ini terbalik dengan keadaan sekarang:
http://www.obrolanbandar.com/piwihsg2009.png
- Thn 2009, BD full di LQ45 tapi BD ngeshort BUMI, ingat engga ketika embah berkoar2 BUMI ngeshort di 3000 ketika IHSG
naik terus.
- thn 2010, BD full di BUMI tapi ngeshort LQ45 (scenario SELL IHSG BUY BUMI, belum B7)
- Kedua scenario ini mengakibatkan IHSG turun 300 point, SAMA kan... BDnya SAMA...hehehe...
- Dulu mana ada yg percaya, sekarang juga engga ada yg percaya ketika Pinokio dibawa ke Wonder Land 3788
buat DIBANTAI... hehehe...
- Coba tanya si Schroder yg punya banyak BUMI sekarang, embah kan cuman nebak nebak doang... hehehe... Kalo scenarionya
BEGINI maka WAVE C sudah selesai atau ini cuman VERY MILD WAVE C seperti Thn 2009 , bedanya BUMI dan LQ45 GANTI
POSISI doang.... Soal yg terakhir ini embah masih RABA2, coba dipikirkan.... Takutnya embah salah ... hehehe...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment