Saturday, September 4, 2010

Bandar melukis chart

Bandar melukis chart

Embah coba hubungkan BD ama Elliott Wave:

Yg embah gambarkan adalah CASE UMUM, jadi dalam praktek bisa berbeda
- Struktur Wave EW = 12345ABC
- BD masuk sedikit di wave 1
- Pada wave 2, market jualan
- BD beli banyak wave 3 dan jualan sebagian dipuncak wave 3.
- BD dan market jualan sebagian di wave 4.
- Pada wave 5 yg masuk adalah market, BD trading dan jualan sebagian pada puncak wave 5
- Jika Wave itu extended, misalnya wave 5 extended, BD biasanya trading
- Pada wave A, BD jualan, barang BD disini habis, kecuali ada prospek LONG TERM seperti BEI yg naik bertahun2.
- Pada wave B, BD dan market trading
- Pada wave C, BD jualan dan ngeshort

Embah ulang, ini adalah case UMUM, jadi bisa berbeda pada case yg specific. Tapi saat ini IHSG naik terus jadi pada saham yg BAGUS, atau punya prospek jangka panjang atau harga sekarang jauh dibawah harga Valuasi maka model diatas tidak tepat.

Tulisan embah itu bisa dibaca terbalik, misalnya:

- BD masuk sedikit diwave 1 menjadi BD masuk diakhir downtrend dan terjadilah LUKISAN Wave 1
- BD beli banyak diwave 3 menjadi: Pada saat koreksi wave 2 tidak bikin New Low, BD menyadari inilah waktu Invest yg tepat,lalu BD melakukan pembelian yg MASIF sehingga TERLUKISLAH impulse wave 3 yg GAGAH...

Teori embah dibawah harus digabung dengan pendapat si Bill kemarin yg bilang BEI adalah bursa sepi, pelaku besar bisa dengan mudah mengangkat harga, yg problem adalah jualnya. Jadi praktis lukisan wave adalah lukisan BD karena bursanya SEPI.

Wave 1 itu lain dengan wave 3

Characteristic wave 1 (menurut teori EW)

- Sesudah bearish yg panjang, ketika harga rebound sedikit, market berfikiran downtrend sudah selesai.
- Market nyoba nyoba beli sedikit atau trading dengan tujuan spekulasi bearish is OVER.
- Ketika harga mulai naik tinggi, mereka mulai takut dan mereka melakukan Profit taking dan terjadilah wave 2 koreksi.
- Ketika koreksi tidak jatuh dibawah LOWEST LOW, mereka menyimpulkan: BEARISH IS OVER, lalu market melakukan pembelian secara MASIF dan terjadilah Wave 3 yg GAGAH, wave naik yg paling panjang dan paling menguntungkan.

Pada pola Centong Cantik, koreksi yg terjadi KECIL dan MILD, maka market menyimpulkan orang2 yg beli pada wave 1 tidak banyak yg jualan, jadi market punya MOTIVE akumulasi untuk waktu yg agak panjang.

Dari jaman dulu, pak Halim selalu bilang Jamsostek itu biasanya korban di BEJ (BEI jaman dulu). Kalo sekarang sih pasti untung karena IHSG bullish panjang..

Tapi apapun NEWS yg kita dengar, kita harus mencheck dengan Technical IHSG, kalo IHSG bergerak berlawanan dengan NEWS, kita harus MENGABAIKAN news tsb kecuali ada manuver BESAR,

misal:
- TLKM dibikin turun sebesar Fibo 62% lagi tapi IHSG sideways.
- Atau UNVR dan BBCA dibikin Crash tapi IHSG malah naik.

Inilah TANDA yg TIDAK PERNAH GAGAL di Bursa Bandar Jakarta yg memberi isarat pada kita untuk INVEST dengan KEKUATAN PENUH !!!

Selama TLKM, UNVR, BBCA ada di ZONE atas, jangan HARAP ada capital inflow ke BEI meskipun SUN meningkat drastis, karena kalo Institusi besar belanja, mereka engga mau diikuti orang...

Note:

- Saham yg dihancurkan bisa yg lain, jadi perhatikan IHSG dan ADRO, PGAS dan saham2 yg lagi turun, jika saham2 tsb turun terus dengan volume tinggi, ini bisa mengkonfirmasi bahwa kita akan bullish.

Contoh:

- AALI diturunkan dari 25000 ke 17000 dan sesudah itu terjadilah Wave B IHSG yg SANGAT SPEKTAKULER dalam sejarah BEI...

Biasanya kalo yg gede lagi masuk selalu ada yg jadi korban.

Analogi ditentara sbb:

- Jika pasukan induk mau maju maka dibuatlah taktik seperti mereka mau mundur agar lawan menjadi lengah dan percaya musuh kalah dan mundur.

Kalo dbursa:

- Saham BERAT dimundurkan dan saham ringan diangkat sehingga saat musuh menyadari mereka kabur, mereka sudah kabur dulu pada saham BERAT atau pada saham2 yg susah DISERAP per definisi si Bill tadi...

Jadi meskipun kita HARUS TRUST CHART, kita harus sadar bahwa chart bisa diatur dalam batas2 tertentu...

No comments:

Post a Comment