Wednesday, September 8, 2010

Laba Operasi VS Laba bersih

Umumnya orang menggunakan Laba bersih (Net profit) kalo melihat laporan keuangan, tapi untuk kepentingan valuasi saham, sebenarnya Laba operasi lebih TEPAT.

Kenapa ?

Embah kutip dari buku Pak Porman:

Laba Operasi = Jumlah yang tersisa dari Sales setelah dikurangkan dengan Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan), Depreciation (Penyusutan), Biaya-biaya Penjualan, Biaya Administrasi dan Umum.

Laba Bersih = Laba Operasi yang tersisa setelah dikurangkan dengan Biaya Bunga, Biaya TIDAK TERDUGA, serta Pajak Pendapatan (Income taxes).

Jadi pada Laba bersih, DIPERHITUNGKAN biaya TIDAK TERDUGA yg sifatnya TIDAK BERULANG dari tahun ketahun.

Ini mengakibatkan perhitungan EPS, PER dan ROE menjadi tidak TEPAT untuk kepentingan Valuasi.

Inilah yg menyebabkan untuk KEPENTINGAN VALUASI, laba OPERASI lebih cocok menggambarkan KEMAMPUAN emiten menghasilkan laba secara jangka panjang (dari tahun ketahun).

Contoh case BUMI:
- Laba operasi H1/2010 vs H1/2009 = 532 vs 504 (naik +5%) BUMI adalah satu satunya
emiten coal yg membukukan kenaikan Laba operasioni, 3 emiten lainnya turj -6%, -49%
dan -27%
- Laba bersih BUMI = 134 vs 192 (turun -30%)
- Penurunan Laba bersih diakibatkan kenaikan biaya bunga yg naik dari 47 menjadi 257
juta dollar !!!!
- Kenaikan biaya bunga diakibatkan kenaikan biaya pinjaman yg tentunya BUKAN buat
kepentingan Operasionil BUMI tapi untuk kepentingan lainnya , SAY akuisisi Newmont.
- Jadi penggunanan angka laba bersih untuk menghitung EPS, PER dan ROE BUMI BISA
MENYESATKAN investor !!!

Disinilah pentingnya menggunakan Laba operasi sebagai data untuk Valuasi, makanya embah menggunakan angka COP dan CLOP.

COP = Capitalisasi pasar / Laba Operasi
CLOP = (Capitalisasi + Liability) / Laba Operasi

Angka CLOP pun bisa menyesatkan jika Liabilitynya besar akibat pinjaman bukan untuk kepentingan operasionil tapi untuk say akuisisi.

Jadi kita gunakan saja ratio CLOP:

Sebagai perbandingan embah gunakan 4 emiten coal ITMG, PTBA, BUMI dan ADRO

http://www.investdata.net/QZA2COA6.TXT

Didapat angka COP sbb:
- COP ITMG = 11
- COP PTBA = 20
- COP BUMI = 3
- COP ADRO = 8

COP Rata2 industry = 42/4 = 10,5

Jadi berapa harga BUMI jika menggunakan COP industry ?

Harga wajar BUMI = COP industry/ COP BUMI x harga
= 10,5 / 3 x 1720 = 6020
Kasih Discount yg GEDE BIAR AMAN ABIS, say 50% = 3010

Beli di Ceng Go jual di Sa Ceng, potensi gain 100%...

Gimana ?.

- Apakah Posisi menentukan Opini ?
- Atau Opini menentukan posisi ?.
- Atau beli saham yg lain aja, memang saham cuman BUMI... hehehe...

Emiten yg baik, konsentrasi kerja cari duit dari BUSINESSnya buat investor.

B7 cari cuit dari BUSINESS, BURSA dan AKROBAT.

Dari bursa mereka cari duit, bisa dengan mengangkat dan menurunkan.

Nanti kalo saatnya tiba, segala macam AKROBAT akan dibuat untuk mengangkat B7, pada saat ini anda akan bilang B7 lebih baik dari ASTRA.

Contoh:

- http://www.obrolanbandar.com/pllbhit.png

- Tiga tahun baru ada Akrobat di BHIT dari GOCAP sampe 350 dalam 4 bulan, atau naik 700% dalam 4 bulan, mana lebih baik Astra atau Bhakti siKucing Garong ?.

2 comments:

  1. terimakasih mbah petuahnya,
    saya pengen tau sumber yang mengatakan bhw laba operasi lebih tepat untk valuasi saham, ini di buku siapa judulnya apa, thn brp?

    ditunggu blsannya... :)
    makasihhh.... :)

    ReplyDelete
  2. maaf mau tanya lw laba produksi itu artinya apa ya??

    ReplyDelete