Dalam kwasi Reorganisasi tidak terjadi profit tapi revaluasi asset dan utang...
Coba anda pikirkan, tidak usah dijawab:
Apakah menurut anda Mempercantik laporan keuangan sesuai aturan JELEK ?
Apakah jelek kalo kita mempercantik rumah kita sebelum dijual ?
Apakah ada gunanya kalo istri kita mempercantik diri meskipun
umurnya sudah 50 ?.
Apakah salah kalo anda pake baju seharga 200 ribu kalo ada yg
100 ribu ?.
Kalo anda punya PT, dan punya tanah yg nilainya 1 miliar yg
dibeli dengan harga 200 juta 10 thn lalu. KALAU anda BOLEH memilih
antara: Neraca perusahaan yg menampilkan asset seharga 200 juta
atau asset 1 miliar sesuai pasar, mana yg anda suka ?.
Kuasi reorganisasi merupakan cara untuk menyehatkan perusahaan secara
akuntansi jadi tidak melibatkan reorganisasi riel...
Misal:
- Anda punya perusahaan, modalnya 100B, untungnya 20B setahun,
tapi tiba2 anda kena tipu dan rugi 70B, maka dineraca terlihat
modal 100B dan defisit 70B.
- Perusahaan anda sebenarnya bagus karena bisa untung 20B setahun,
tapi karena defisit 70B, anda tidak boleh bagi deviden.
- Lalu anda tambah modal 30B, maka pada neraca menjadi: Modal 100B,
Tambahan modal 30B tapi defisit Angkanya tetap 70B.
- Meskipun Anda sudah menambah modal, anda akan mengalami
kesukaran dalam mencari kredit dari bank karena neraca
anda menunjukan defisit 70B.
- Dan tanpa kuasi reorganisasi anda perlu 4 tahun untuk membuat
Defisit menjadi nol (4 thn x laba 20B/thn).
Nah untuk mengatasi masalah ini, disediakan aturan Kuasi reorgani
sasi untuk menghilanglan defisit. Caranya: ?
- Asset dan utang diRevaluasi, misal anda punya tanah 10 B,
sesudah di Appraise nilai pasarnya = 50 B, jadi ada kenaikan
40 B untuk menutup defisit 70B.
- Sisa defisit 30B ditutup dengan Tambahan modal yg
lalu 30B jadi pas.
Jadi sesudah Kuasi Reorganisasi, neraca menjadi: Modal 100B,
Tambahan modal = 0, Defisit = 0.
BERSIH DAH NERACANYA BERKAT QUASI REORGANISASI .... hehehe..
Nah, cara inilah yg akan dilakukan Bakrie untuk BNBR pada kwartal
3, jadi HOPEFULLY neraca BNBR jadi BERSIH ... SIH ... SIH
dan sahamnya HOPEFULLY juga ke 200 ... MAUNYA Elaine ... hahaha...
Tambahan:
- Kwasi reorganisasi memungkinkan revaluasi asset tanpa kena TAX.
jadi sangat menguntungkan perusahaan karena PPH dihitung
dari laba yaitu harga jual - harga beli. Dan dengan kwasi
harga beli dirubah menjadi harga pasar tanpa kena TAX. Nice
trick ... rite ?
- Tapi kalo PPH property sifatnya FINAL tidak mengenal harga
beli, besarnya 10% dari harga jual.
- Tapi anak perusahaan kan bisa direvaluasi tanpa kena tax... hehehe
Kalo PPN property engga melihat harga beli, ngitungnya dari harga
jual doang. Tapi untuk kepentingan Kwasi, Defisit kerugian boleh
ditutup dengan revaluasi asset...
BNBR engga bisa pake Elliott Wave, bisanya pake AKROBAT wave
seperti BHIT...
- http://www.obrolanbandar.com/pllbhit.png
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment