Monday, January 11, 2010

BUMI dan COAL Index

Kang Ocoy,

Coal New Castle index close di 95,6

Apakah ini REAL atau cuman permainan ?. Kalo ini REAL, efeknya ke BUMI tentunya sangat positif. Gimana kang ?.

Jawaban Kang Ocoy
-----------------

kalo coal rally ke atas $100 maka BUMI yg dipersepsikan bergerak lebih sensitif sama coal dari peersnya., cuma di harga segini rasa nyaman di bumi untuk maintain posisi hold buat yg merhatiin FA-nya akan beralih ke reduce bertahap. paling enggak karena bbrp alasan antara lain ; Kepingan Puzzle di Q3 belum lengkap ;

Fasilitas CIC belum masuk di Q3. beban bunga tambahan belum masuk. klausul2 fasilitas CIC belum bisa dilihat.

Isu Pajak, dan fakta bahwa BUMI setor tambahan 214 Juta Dollar untuk Pajak yang belum masuk di Laba Rugi Q3. meski di laporan arus kas sudah keluar setoran lagi (di laporan arus kas pembayaran pajak penghasilan 486 Juta Dollar) spekulasi untuk pajak ini jadi bener2 sulit ditebak. BUMI gak ditegur selama 2 tahun ini tapi tax rate nya memang insanely rendah, tapi dia sendiri juga nyetor tambahan lagi pajak sehingga memberikan ruang spekulasi bahwa implisit BUMI mengakui bahwa dia memang kurang bayar pajak. masalahnya adalah setelah kekuarangan ini dilunasi apakah masalah selesai atau ada tuntutan denda berlipat dsb.

Pelunasan Dewa,Fajar bumi dan Pendopo kalo dibayar tunai 500 Juta USD., di arus kas investasi baru keluar 192 Juta USD
Ada Development cost sebesar 338 Juta Dollar. saya pribadi belum bisa ngurai kemana larinya development cost ini. kalo ke aset coal mungkin gak gitu jadi masalah, yang repot adalah kalo lonjakan biaya ini adalah mulai kick-in nya capital absorption dari Herald, CPM, Pasir besi, Gallo etc. kalo si 338 Juta dollar ini banyaknya lari ke non-coal maka value-destruction, karena ROICnya rendah sementara Cost Of Capital BUMI pasca CIC naik signifikan ke atas 15%. kalo ke coal sih gak masalah yah.

Postur Operating Cash Flow BUMI net interest & taxes sekarang kira2 at best 450-500 Juta Dollar. kalo dia terus spend 300-350 Juta dollar per tahun ke aset non-produktif ato aset2nya itu belum menghasilkan. maka dividend BUMI gak akan bisa dibayar gede meski laba bersih besar. ATAU dividend tetap dibayar pada rate normal terhadap Net Income seperti tahun2 sebelumnya tapi efek lanjutannya bisa muncul kemungkinan nambah utang lagi atau raised equity lagi sehingga ujungnya dilusi existing shareholders.


namun ada beberapa line dr q3 yang membuat agak nyaman juga yakni. produksi khusus Q3 impresif, 17.5 Juta Ton. ini kalo bisa dipertahankan dan perlahan ditingkatkan tingkat produksi tahun 2010 bisa 70-75 Juta Ton. Incremental production level-nya aja bisa nullifiying beban bunga dari efek fasilitas CIC yg bisa nyampe 100 Juta Dollar lebih per tahun. kalo dikombinasi sama harga coal yg tinggi bisa naikkin operating leverage nya sangat tinggi. inventory BUMI naik dan ini mengindikasikan manajemen BUMI ambil takeout positif di pasar spot sehingga merolling produksi Q3 untuk dijual diQ4. ini bisa meningkatkan revenue Q4. kalo coalnya naik terus bukan mustahil kenaikan revenue di Q4 bisa meredam efek kenaikan beban dan biaya2 tambahan BUMI terkait pajak dan beban bunga fasilitas CIC.


namun ada 3 hal yang perlu diingat an jadi pertimbangan kita semua untuk selalu hati-hati ;

spot rate tidak sama dengan ASP perusahaan batu bara. jadi kalo spot rate $100 jangan lantas dihubungkan ASP naik ke $100 juga. at best kalo Coal konsisten diatas $100 sampai 3-6 bulan maka ASP BUMI ada kemungkinan bisa naik ke $85-$90. (pesannya ada lag antara harga spot dan realisasi di ASP dan itupun harus konsisten dalam jangka panjang, level tertinggi Coal pernah di $130-$140an dan itu baru membuat ASP BUMI per kwartal naik tertinggi historikal $81).

Pemain besar di BUMI punya kebiasaan rally cepat dan impresif sebelum (biasanya) berita keluar agak jelek dan menurunkan harga saham seimpresif saat dia dinaikkan (tapi memori pasar cepet dan biasanya gak inget.. tapi sebelum berita jelek keluar hampir selalu sebelumnya BUMI rally cepat diluar kewajaran, entah kenapa...)

Harga saham adalah dalam deniminasi Rupiah. Harga Komoditi dalam Dollar. perhitungkan translasi kurs nya.



kalo coal nya naik riil atau gak. mungkin kudu tanya Pak Oen ya apa ini hedge fund yg angkat ato permintaan riil dr konsumen batubara?.

seasonality nya harga Q4-Q1 memang baik mungkin ikut minyaknya yang suka naek kalo musim dingin. kalo secara keekonomian saya pernah kasih hitungannya dulu kalo coal sih mutlak masih jauh jauh lebih ekonomis dari minyak.

Kalo Coal nya Real (Amin) tentu bisa support Rally BUMI secara sehat. atau ya namanya windfall profit, bisa juga ambil exposure di coalplayer lain yg lebih sedikit resiko dan masalah. kalo prinsipnya no pain no gain. ya itu tergantung preferensi investasi/tradingnya masing-masing orang aja mbah.

---------------
Thanks atas jawabannya yg panjang dan comprehensive....

Kalo secara Technical sih, Wave yg sekarang jauh lebih kuat dibanding wave bulan November, jadi kenaikannya harus lebih besar dibanding kenaikan bulan November....

Jadi embah sih masih optimis, tapi kalo digebug, simple
aja: paling KABUR... hehehe...

Good night, kang Ocoy...

No comments:

Post a Comment