Wednesday, January 27, 2010

Fast and Deep Scenario

Fast and Deep Scenario

Jika terjadi Capital Outflow pada LQ45 maka type Koreksinya selalu ABC Correction:
- Wave A adalah phase Distribusi
- Wave B adalah rebound semu
- Wave C adalah phase Destruksi yaitu memaksa yg pegang barang untuk Cut Loss agar bisa rebound pada phase selanjutnya.

Saat ini kita masih ada di Wave A.

Yang menentukan adanya Fast and Deep scenario adalah Wave C, karena Wave C bisa JINAK atau GANAS (= Fast and Deep Correction).

Dari PEMGAMATAN embah:
Yang menentukan Type Wave C IHSG itu JINAK ata GANAS ialah posisi Trading BD di BUMI (disini kita tidak memasukan unsur pengaruh regional).

Kalo BD posisinya SHORT di BUMI, maka panjang Wave C bisa JAUH LEBIH panjang dari wave A.
Tapi kalo BD posisinya LONG di BUMI maka Wave C bisa jinak, Type koreksinya ABC FLAT.

Itulah alasan buat pertanyaan anda: kenapa IHSG turun lebih sedikit dari Regional, karena saat ini BD masih LONG di BUMI.

Tapi jika BD saban hari keluar dari BUMI dan akhirnya menjadi SHORT, MAKA MALAPETAKA IHSG akan datang !!!!

Jadi anda perhatikan saja gerakan BUMI, syukur syukur BUMI besok naik lagi, kalo turun terus... BUANG SEMUA SAHAM ANDA karena MALAPETAKA akan datang !!!

Wave B yaitu technical rebound selalu ada, itu sudah hukum alam....

Koreksi pada harga itu seperti bola yg jatuh, kalo anda menjatuhkan bola dari tinggi 1 m (Wave A) maka bola akan mantul, say 0,5 m (Wave B). Bola lalu melanjutkan perjalanan nya kebawah lagi (Wave C).

Kalo pada saat Wave A, ada faktor negatif BARU maka tentunya Wave A akan menjadi lebih panjang, tapi wave B akan SELALU ADA ...

Jadi JIKA (ulang JIKA) besok BD menshort BUMI gede gedean maka Wave A akan menjadi dalam, tapi karena saat ini sentimen market lagi jelek, maka yg terjadi adalah sbb:
- Harga BUMI turun dalam (karena disengaja) tapi yang beli hanya sedikit.
- Akibatnya IHSG jatuh dalam dan terjadilah Terminal Wave A final.
- Jika ini terjadi maka Wave B akan Rebound dengan KUAT karena penumpang sangat ringan akibat Wave A yg DIPAKSAKAN...

Wave counting itu dilakukan berdasarkan aturan aturan yg JELAS, tapi hasilnya bisa BERBEDA BEDA...

- Jika Wave 4 hanya sedikit jatuh dibawah Wave 1, ini masih bisa ditolerir
- Jika Wave 4 jatuh dibawah Wave 1 tapi 'DIPAKSA', kalo embah masih menganggap ini Impulse Wave meskipun melanggar aturan Elliott Wave. Karena 'PAKSAAN' ini tidak merubah SIFAT Wave 3 yaitu MOTIVE WAVE, yaitu Wave yg punya Motive, yaitu Wave yg punya tujuan/arah NAIK KEATAS... Tapi jika jatuh dibawah Wave 1 secara ALAMIAH dan diikuti dengan Volume yg mendukung, ini menunjukan Wave 3 sebagai BODY dari impulse Wave sudah kehilangan TUJUAN dan DUKUNGAN pasar.
Ini mengakibatkan kita merubah Wave no 3 menjadi Wave 5 dan keseluruhan Subwave 1 sampai 5 menjadi menjadi Upper Wave I dan koreksi sekarang menjadi Wave II dengan struktur wave ABC. Jika Wave ABC ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan Impulse Wave III. Ini dengan sarat Wave II tidak boleh jatuh dibawah awal Wave I.

koreksi ABC

BUMI itu saham yang SANGAT likwid, tapi meskipun demikian tidak mudah membuang kepasar saham BUMI senilai triliunan tanpa membuat harganya Crash.

Sebaliknya: Sangat mudah menurunkan harga BUMI saat ini karena marketnya lagi lemah.

Jadi jika ada yg mau buang BUMI senilai triliunan, dia harus minimal mengangkat IHSG 50 sampai 100 point, agar bisa mendump barang itu dengan harga bagus, say dalam 3 hari...

Jadi dalam suatu hari harga saham bisa merah, tapi bisa jadi merah tsb: TIDAK punya makna untuk TREND BUMI mau kemana...

Sebagai info tambahan:
- Posisi Inflow BUMI saat ini masih JAUH lebih tinggi dari saat seminggu sebelum krisis Dubai. Inilah yg membuat IHSG lebih bertahan dari index regional lainnya...

Kalo BD maksa mau jualan BUMI karena Regional diperkirakan akan jatuh maka: IHSG dan BUMI harus direboundkan dengan scenario dibawah ABC ini.

Scenario ini adalah scenario ULANGAN tapi embah pakai sebagai contoh biar jelas bahwa engga gampang buang barang Triliunan disaat market lagi jelek.

http://www.obrolanbandar.com/piwbumidistribusi.png
(Tadi gambarnya udah dikirim tapi dihapus lagi takut BD nya ngambek...)

Scenario ini BUKAN prediksi, ini cuman contoh untuk menggambarkan bahwa kita masih bisa keluar dengan harga bagus meskipun masadepan market jelek...

Ilmu Elliott Wave itu adalah ilmu empiris, prinsip2 EW dibuat bukan berdasarkan logika deduksi ilmiah tapi berdasarkan pengamatan empiris...

Contoh:
Kalo ada Alien datang kebumi untuk melakukan study empiris tentang beda perempuan dan laki laki, maka mungkin dia akan bikin Prinsip2 membedakan laki2 dan perempuan yg bunyinya sbb:
- Laki laki: Badannya kekar, pantatnya tepos, dadanya datar, punya penis+biji , suaranya ngebass, pake celana, rambutnya pendek.
- Prempuan: Badannya semampai, pantatnya gede, dadanya maju kedepan, penisnya hilang, suaranya nyaring, pake rok, rambutnya panjang.

Tapi ada kan: Laki laki yg badannya semampai, dadanya gede, penisnya hilang digigit pacarnya yg gemes dan rambutnya panjang.

Jadi prinsip2 seperti ini, juga termasuk prinsip Elliott wave bisa dilanggar kalo kita yakin bahwa dengan melanggar ini akan menghasilkan jawaban yg LEBIH BAIK.

Jadi kalo anda YAKIN bahwa: Jika Wave 4 hanya lebih RENDAH sedikit dari wave 1, dan pengaruhnya TIDAK significant terhadap VALIDITAS bentuk Wave 3 yg KOKOH dan SEHAT, maka anda sebaiknya melanggar prinsip EW daripada anda MEMBOHONGI diri sendiri....

Jadi Prinsip EW tidak seperti rumus Phytagoras, hukum Archimedes atau Newtonian law yg tidak bisa dilanggar...

Index coal naik +3,6%, jadi embah kirim aja gambarnya karena belum tentu BD mau jualan...

Terserah gimana BD aja mau ngapain...



http://www.obrolanbandar.com/piwbumidistribusi.png

Contoh DISTRIBUSI SENILAI TRILIUNAN
- BUMI HARUS direboundkan tinggi dulu dan IHSG diangkat baru bisa dilakukan
distribusi dengan pola ABC ini

No comments:

Post a Comment