Saturday, August 28, 2010

Nenek moyang BANDAR -kisah nyata -

Embah setuju perbuatan Rothschild adalah aktifitas perbandaran dan ini sudah terjadi diawal abad 18 dengan ciri2 sbb:
- Rothschild tahu Inggris yg menang tapi ia SENGAJA menjatuhkan bursa Inggris agar ia bisa beli lebih murah.
- R digolongkan menjadi BD karena tindakan dia bisa mempengaruhi bursa secara SIGNIFICANT.
- Pada saat itu Short belum ada, jadi dia menDUMP dulu portfolionya yg mengakibatkan nilai portfolionya turun.
- Jadi TAKTIK PERANG bursa jangka pendek bisa BERLAWANAN dengan posisi Portfolio karena BD yg punya barang bisa melakukan
tindakan IRASIONAL yaitu SELL untuk menghancurkan bursa dan di BuyBack pada harga yg lebih murah.
- Saat ini, perbuatan 'CORNERING' Rotchscild adalah tindakan LUMRAH atau umum dilakukan dibura.

Ini cuman IMAGINASI:
- Embah menggunakan merpati agar dapat info yg lebih cepat dibanding R. Dalam sehari merpati sudah sampai dari Perancis
ke Inggris.
- Lalu embah mulai akumulasi di bursa Inggris dengan nekat mempertaruhkan semua harta karena yakin bakal untung GEDE.
- Besok besoknya intel R. sampe ke Inggris, lalu R menghancurkan bursa Inngris. Say Embah rugi sampe 80% karena bursa Crash,
embah engga CL karena embah tahu Inggris yg menang.
- R. lalu Buy back, portfolio embah naik lagi dan mulai Break Even dan akhirnya Say embah untung 300%.

Ini imaginasi lagi:
- Say embah pake margin, embah sudah rugi 80%, embah engga mau CL tapi dipaksa FORCED SALE.
- Besok besoknya naik lagi dan bisa untung 300% kalo engga CL, tapi karena CL, embah kehilangan semua harta.

Imaginasi ini menunjukan apa yg namanya HO KIE TE IT, keuntungan BESAR dan BANGKRUT itu cuman BEDA TIPIS... hehehe...

Pada case IMAGINASI yg embah tuliskan: terlihat Embah yg punya INFORMASI yg LEBIH unggul dari R. malah kalah 80% saat R.
menghancurkan bursa.

Jadi KEKUATAN R. sebagai BD sangat dominan saat bursa dalam phase koreksi (say Wave C) dan pasar lagi NERVOUS MENANTIKAN siapa yang menang pada perang Waterloo.

Retail dalam menghadapi BD dihadapkan pada 2 INFO:
1. INFO market
2. INFO gerakan harga

Jika INFO market BERBEDA dengan info GERAKAN HARGA, maka tentunya ini menunjukan BD LAGI BERKASI, jadi terpaksa
harus ikut BD dulu... hehehe...

--------------------------------------------------------------------
ceritanya terjadi di awal 1800 di bursa london ....

selamat menikmati hehe

Salah satu peristiwa yang sangat penting dalam perjalanan Eropa, terutama bagi Inggris dan Perancis adalah Palagan Waterloo, yang yang terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di sebuah wilayah yang kini berada di Belgia, antar pasukan Napoleon Bonaparte melawan pasukan Eropa yang dipimpin Panglima Perang Kerajaan Inggris, Wellington.

Hasil dari pertempuran besar ini akan sangat berpengaruh pada Eropa di masa depan. Jika Napoleon keluar sebagai pemenang, maka Perancis akan menjadi tuan atas seluruh daratan Eropa. Namun jika Napoleon bisa dikalahkan maka Inggris akan menjadi penguasa keuangan Eropa yang tak kan tergoyahkan.

Ketika dua kekuatan saling berhadapan di medan perang, pasar bursa saham di London benar-benar seperti orang yang sedang demam, panas dingin dengan keringat yang terus keluar, menantikan hasil akhirnya. Betapa tidak, jika Grande Armee de France Napoleon Bonaparte menang maka bisa dipastikan perekonomian Inggris akan hancur. Namun jika Wellington menang, perekonomian negara itu akan melonjak drastis, meroket ke puncak kejayaan dengan menguasai Perancis.

Hal ini diketahui Nathan Rothschild dan segera mengumpulkan agen-agen terbaiknya dan mengirim mereka ke Waterloo untuk mengumpulkan informasi seakurat mungkin. Agen-agen tambahan ditempatkan di beberapa pos komando yang mampu bergerak cepat kapan saja untuk memberi bantuan, dukungan, maupun segi-segi teknis lainnya.

Tanggal 15 Juni 1815, tiga hari sebelum D-Day, seorang agen kepercayaan Rothschild dengan langkah tergesa menaiki sebuah perahu cepat melalui Selat Channel menuju Pantai Dover di Inggris. Orang itu membawa laporan intelijen dari agen-agen Rothschild di lapangan terkait perkembangan terakhir di lapangan. Agen khusus itu tiba di Folkstone dini hari dan dijemput oleh Rothschild pribadi. Dengan cepat dan seksama Rothschild membaca seluruh isi laporan tersebut dan langsung bergegas ke pasar bursa London. Di pasar bursa itu Rothschild sudah menaruh banyak agennya yang telah siap diperintah kapan pun.

Dengan wajah dingin dan kaku seperti biasanya, Nathan Rothschild memasuki gerbang pasar bursa. Seperti biasa, ia berdiri di dekat `Pilar Rothschild' kesukaannya. Agen-agen Rothschild yang sudah berada di pasar bursa sejak beberapa hari lalu, dengan wajah yang juga dingin menunggu isyarat dari bosnya. Entah isyarat apa yang diberikan Rothschild, tiba-tiba saja orang-orang Rothschild ini mulai menumpahkan surat-surat berharga senilai ratusan ribu dollar ke pasar. Begitu kertas-kertas berharga ini dilempar ke pasar dalam jumlah besar, nilainya dengan cepat merosot tajam.

Nathan tetap diam di pilarnya. Ia terus menjual, dan menjual. Nilai kertas-kertas berharga ambruk tidak tertolong. Pialang-pialang lain mulai gelisah melihat sikap Rothschild yang begitu berani melepas semua saham-sahamnya tanpa ampun bagai membuang kertas-kertas yang tidak ada harganya sama sekali. Mereka mulai berspekulasi, bisik-bisik mulai menyebar di antara mereka. Pasar bursa London berdengung bagai suara lebah, "Rothschild sudah tahu! Rothschild sudah tahu! Wellington
kalah di Waterloo! Napoleon menang!"

Kepanikan meletus di lantai bursa. Semua pialang mengikuti ulah Rothschild, menumpahkan kertas-kertas berharganya ke pasar tanpa peduli menjadi berapa pun harganya. Tak hanya uang, logam mulia seperti emas dan perak pun dilepas dengan harga obral besar. Hanya satu harapan mereka: berupaya sekuat tenaga mempertahankan kekayaan yang masih tersisa di tangannya. Semuanya terus menukik tajam. Kertas-kertas berharga berserakan di lantai bursa bagaikan gunungan sampah.

Setelah semua harga saham jatuh, dengan wajah tetap dingin, Nathan memberi isyarat lain kepada para agennya. Bandul mulai bergerak berlawanan. Dengan sangat cepat, para agen Rothschild yang tadinya melepas sahamnya, sekarang melesat ke tiap meja yang ada dan memborong seluruh kertas berharga yang teronggok di atas meja dan bertebaran di lantai. Kepanikan telah menyebabkan banyak pialang dan pengusaha tidak lagi bisa berpikir jernih. Mereka tidak lagi melihat perubahan sikap dari Rothschild. Dalam hitungan menit, semua saham, kertas berharga, emas, perak, dan sebagainya kini telah jatuh ke tangan satu orang: Rothschild. Dia menjadi penguasa tunggal dengan modal yang tidak seberapa.

Beberapa hari kemudian berita yang sesungguhnya tentang Palagan Waterloo tiba di London. Wellington menang! Wellington menang! Harga saham, kertas berharga, dan sebagainya yang tadinya begitu murah, dengan cepat melesat meninggi. Kekayaan Rothschild dalam waktu hanya semalam menjadi berlipat-lipat jumlahnya. Tak kurang dari duapuluh kali lipat! Rakyat kebanyakan meloncat-loncat kegirangan di jalanan. Sedang para pengusaha banyak yang merasakan mati sebelum waktunya. Mereka kini telah menjadi budak dari Tuan Rothschild, sang penguasa Inggris dan Eropa yang sesungguhnya. Perekonomian Inggris jatuh ke bawah sepatu Nathan Rothschild pada tahun 1815. Tiga tahun kemudian Perancis menyusul Inggris dan jatuh ke bawah sepatu yang sama.

Frederich Morton, penulis Biografi Dinasti Rothschild menulis, jika dahulu mereka sangat terbuka dalam berbisnis dan menjadi pusat pemberitaan selebritis dunia, maka kini hal itu tidak lagi menjadi kebiasaan keluarga kaya raya tersebut. "Setelah itu mereka menyelimuti kehadirannya dengan kesenyapan, tak terdengar dan tak terlihat…" Menurut Morton, hal ini dilakukan sebagai strategi baru keluarga ini untuk tetap eksis dalam tujuan utamanya memonopoli dunia, menciptakan The New World Order.

Rothschild dan Pendirian Federal Reserve

Ketika Amerika masih terbagi dalam 13 koloni Inggris, Benjamin Franklin mengunjungi London dan menemui sejumlah pemodal Yahudi berpengaruh di sana. Dalam pertemuan yang dicatat dalam Dokumen Senat Amerika halaman 98 butir 33, yang ditulis Robert L. Owen, mantan kepala komisi bank dan keuangan Kongres AS, dilaporkan bahwa wakil-wakil perusahaan Rothschild di London menanyakan kepada Benjamin Franklin hal-hal apa saja yang bisa membuat perekonomian koloni Inggris di seberang lautan itu bisa maju...

No comments:

Post a Comment