Monday, February 8, 2010

IHSG gimana nih...Hrrrr...

6:30 pagi

Pak Gideon udah hampir subuh belum tidur, mudah mudahan bukan lagi engga bisa
tidur.

Pertanyaan Master TA Gide soal Technical rebound bikin embah penasaran nyari
artinya di investopedia, disini dikatakan:
- Rebound adalah recovery dari aktivitas negatif sebelumnya
- Pada Security, rebound berarti naik dari harga yang lebih rendah
- Pada Economy, rebound berarti aktivitas ekonomi sudah naik dari level sebelumnya,
misalnya rebound dari resesi. Resesi didefinisikan sebagai Pertumbuhan negatif
pada 2 kwartal yg berurutan. Resesi merupakan bagian siklus EXPANSI, PEAK, RESESI,
THROUGH dan RECOVERY. Jadi Rebound dari resesi akan terjadi pada tahap Recovery.

Embah engga menemukan arti Technical rebound pada Investopedia tapi menemukannya
di blogspot traderstudent, dia bilang:
- Technical rebound adalah rebound yang bukan merupakan awal dari sebuah Bull Rally.
jadi sesudah rebound selesai maka market akan melanjutkan penurunannya.

Embah coba visualkan Technical Rebound ini pada gambar:




- http://www.obrolanbandar.com/pibjkseew1.png

- IHSG bergerak dalam downtrend channel ABC wave (bisa saja 123... hehehe)
- Wave B rebound 50% dari wave A
- Wave C berjalan karena garis median hitam jebol akibat krisis Yunani
- Target Wave C bisa 62%, 100%, 162% tapi umunnya 100% katanye
- Saat ini Wave C berada antara Fibo 62% dan 100%
- Hari Jumat malam, DJI rebound dan membentuk Hammer, jadi IHSG bisa mengalami TECHNICAL REBOUND dengan level Fibo hitam pada gambar.
- Karena ini Technical Rebound, rebound ini bukan merupakah awal dari Bull Rally
mengingat Fund Outflow saat ini sudah mencapai 4x lebih besar dibanding Fund
Outflow saat krisis Dubai (ini cuman ESTIMATE doang).

Pak Rei,

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!.

Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang.
Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia.

Contoh klasik:
- Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi),
hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi
Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia.
- Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar
masih dua ribuan.
- Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia,
Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar.
- Ketika Thailand mulai Collapse, BARU Retail Asia SADAR !!!
- ketika Retail sadar dan NGEJAR dollar, si Soros udah jauh
jauh hari punya dollar. Jadi para BOZZ lah yg sebenarnya
jadi dokter yg membidani KELAHIRAN kasus Dubai dan Yunani
di market dan dimedia.

Case klasik ini menunjukan para BOZZ melakukan AKSI jauh hari sebelum kasusnya meledak. Dollar dari 2000 sampe 16000 saat itu, kalo Soros pasang tarohan 1 miliar dollar pada satu negara, bisa dibayangin kenapa si Soros cepet kaya.

Case ini menunjukan HAL2 PENTING bagi bandarmologist !!!:
- yaitu FUND FLOW TERJADI sebelum kasusnya di explode di
Bloomberg, Reuter dll.
- Jadi Fund Flow yg GEDE terjadi BUKAN pada saat market crash tapi
jauh hari sebelumnya.
- Market Crash BUKAN karena Fund Flow tapi karena BERITA
yg menimbulkan KEPANIKAN pada pasar.

Coba check tgl berapa embah kasih signal TERJADI OUTFLOW pada
LQ45 ?. dan berapa lama sampe kasusnya di explode ?.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah...

Note:
- Apakah selain embah dimilis OB, ada pihak lain yg memberikan
info OUTFLOW LQ45 secara GRATIS sebelum beritanya muncul
dimedia selama INI ?... hihihi...

Mengitung Outflow itu mudah dan gampang:
1. Gampang kalo BD mau kita ngitung bener, biar kita ikut beli 2. Susah kalo BD mau kita ngitungnya salah, biar kita engga
ikut beli.

Contoh:
- Pada keadaan point 2, kita harus bacanya TERBALIK, jadi
kalo media bilang Net Buy asing, kita bacanya Net Sell asing.

Jadi ngitung Outflow itu suatu Seni dan subyektif karena pake feeling. Tapi kan bisa di Backtest... hehehe...

Strategi Contrarian itu Efektif karena ada unsur MENGECOH:
- Kalo harga turun, NORMALnya Outflow...
- Tapi pada saat reversal, harga turun, tapi Inflow dan asing
Net Sell dimedia.

Jadi Retail akan terkecoh kalo baca angka net sell saat reversal.

Angka Net sell ini TIDAK bisa dipermainkan saban hari, karena nanti akhirnya tidak ada lagi yg mau percaya dengan angka ini.

Market itu engga bisa dipaksa dan kita juga engga usah ngotot pengen trading:

Rumusnya: (INI RUMUS HAMPIR 100% BENAR)
- Setiap OUTFLOW yg material akan menjadi Correction Wave ABC
dan berakhir dengan Crash pada Wave C, baru market bisa rebound.
- Sering juga Crash dalam bentuk W: yaitu Long shadow Hammer,
White candle, Long shadow Hammer baru rebound (DIGOJLOK 2 kali)
- Apakah penurunan kemarin bisa dibilang Crash dalam arti mayoritas
trader sudah Cut Loss ?. Kalo belum, naiknya berat, kalo naik
juga akhirnya turun lagi.
- Next target Wave C: Umumnya 100% Wave A, tapi bisa 162%,
jadi masih Riskan.
- Wave C bisa berbentuk koreksi ABC atau impulse turun 12345,
jadi ada rebound wave B atau wave 2 atau 4. Senin
sepertinya rebound Wave B atau 2.
- Wave C akan jinak jika B7 diangkat dan akan menjadi GANAS
jika B7 diturunkan.

Jadi nonton dulu aja pak Rei, biarin orang laen masuk dulu, maen aman aja...



http://www.obrolanbandar.com/pibjkseew1.png

No comments:

Post a Comment