Thursday, March 15, 2012

Apakah anda percaya ama analisa CS ini?

Terjemahannya dibawah...

Consensus view is to wait for a dip, given potential increase in subsidised fuel price, leading to risks of uptrend in inflation, Policy rate and government bond yield, combined with regulatory risks
on auto loans. We, however, think it is best not to wait. Full report. Any dip may be at best short-lived and of limited magnitude, given:
1) Indonesian market has underperformed regional peers by 5.4%-10.4% YTD,
2) impact of subsidised fuel price likely to be temporary and at lower magnitude than historical precedents,
3) given recent underperformance, consumer is no longer attractive as a short idea, reducing downward pressure on the Indonesian market, and we see upside potential in commodity and financial sectors.

We increase our target index for Jakarta Composite Index (JCI) from 4400 to 4550 implying 14.5x 12E P/E. Our top picks are from financial sector (BBCA, BMRI, BBNI), commodity sector (HRUM,
PTBA, ITMG, LSIP).
We add PGAS as a hedge against fuel subsidy hike, and EXCL on expectations undemanding valuations of telecom sector would benefit the company..

- Pandangan konsensus adalah menunggu DIP/NYELUP, mengingat potensi kenaikan harga BBM bersubsidi, yang menyebabkan risiko terjadinya uptrend pada inflasi, kebijakan rate dan Yield obligasi pemerintah,
dikombinasikan dengan risiko regulasi pada kredit mobil. Kami, bagaimanapun, berpikir yang terbaik adalah tidak menunggu.
- Setiap dip mungkin yang terbaik yang berumur pendek dan besarnya terbatas, mengingat:
1) pasar Indonesia telah underperformed terhadap regional sebesar 5,4% - 10,4% YTD,
2) dampak harga BBM bersubsidi cenderung bersifat sementara dan pada besarnya lebih rendah dari preseden sejarah,
3) Melihat kinerja yang kurang, konsumen tidak lagi menarik sebagai ide pendek untuk mengurangi tekanan pada pasar Indonesia, dan kita melihat upside potensial dalam komoditi
dan sektor keuangan.
- Kami meningkatkan indeks target kami untuk Jakarta Composite Index (IHSG) 4400-4550 menyiratkan 14.5x 12E P/E. Top picks kami adalah dari sektor keuangan (BBCA, BMRI, BBNI),
komoditas sektor (HRUM, PTBA, ITMG, LSIP).
- Kami menambahkan PGAS sebagai HEDGE terhadap kenaikan subsidi BBM, dan EXCL pada penilaian harapan ringan dari sektor telekomunikasi akan menguntungkan perusahaan ..

No comments:

Post a Comment