Saturday, November 19, 2011

Analisa Regresi/Korelasi untuk saham ....

Embah lagi nyoba2 gawean pak Tasrul...
For info: embah engga pernah nyoba analisa regresi dan korelasi buat saham jadi kalo ada yg salah mohon dimaklumin...

Analisa Regresi dan Korelasi:
- Gerakan saham sangat erat hubungannya dengan gerakan index karena index adalah averagenya dari gerakan market
- Kalo orang fundamental mencari duit dengan menghubungkan harga saham dengan fundamental emiten maka kalo orang statistik menghubungkan harga saham dengan index ... Ternyata orang statistik lebih gila dari embah, kalo embah diledekin ngitungin index yang engga ada duitnya, orang statistik malah nyari duit dari hubungan saham dengan index ... hehehe...

Yang mau mempelajari lebih jauh soal matematik Regresi dan Korelasi , anda bisa langsung kuliah di MIT deket rumahnya Bee Gees di Massachusetts ... hehehe...

http://web.mit.edu/10.001/Web/Course_Notes/Statistics_Notes/Correlation/lec23.html

Buat yang mati2an kalo berhubungan dengan matematik, embah kasih Executive Summarynya:
- Koefisien korelasi menunjukan apakah ada hubungan diantara 2 varibale. Nilainya antara 0 dan 1. Angka 1 menunjukan hubungan yg sempurna dan angka 0 menandakan tidak adanya
hubungan antara 2 variable tsb.
Contoh: Koefisien korelasi UNTR dengan IHSG yg dikirim pak Tasrul adalah 0,99, ini menunjukan hubungan yang hampir sempurna antara gerakan IHSG dan gerakan UNTR.
- Koefisien regresi atau Beta menunjukan angka perubahan variable y jika variable x berubah 1 satuan.
Contoh: Beta UNTR terhadap IHSG = 1,55 artinya jika IHSG naik 1% maka UNTR akan naik 1,55%.

Jelas engga ?, kalo masih engga jelas ikut kursus pak Tasrul aja...hehehe...

Coba kita langsung praktek dengan case UNTR:
- Korelasi = 0,99
- Beta = 1,55

Coba liat gambar ini:

- http://www.obrolanbandar.com/pisuntrkorelasi.png

- Pada bulan October, terlihat gerakan harga UNTR mengikuti dengan BAIK SEKALI fundamental UNTR... eh salah mengikuti YG ENGGA ADA DUITNYA yaitu IHSG ....hehehe... jadi koefisien UNTR = 0,99 yaitu Highly Correlated bisa kita bilang = BETOEL .... hehehe...

- Coba kita Test angka Betanya = 1,55 betoel engga ?
- IHSG naik 20,4% mengakibatkan kenaikan UNTR sebesar = 37,7% jadi Beta = 37,7 / 20,4 = 1,85 , angka ini dekat dengan tabel UNTR yg dikirim pak Tasrul yaitu 1,55 ... selisih dikit... Cincai lah ... BETOEL lagi ...

Lucu juga yah ... gerakan harga bisa HIGHLY CORRELATED ama Index dan bukan ama Fundamental .... hehehe...

Tapi embah barusan pikirin, sebenarnya mekanismenya BEGINI pake feeling ... hehehe...

Jika FA saham lebih bagus dari market maka Beta harusnya lebih dari 1 dan jika FA saham lebih buruk dari market maka Betanya dibawah 1 .... coba pikirin, bener engga ide embah ...

Jadi mekanismenya seperti ini

INDEX ----> BETA (representasi FA) ----> GERAKAN HARGA

Tapi dalam kasus tertentu BETA bisa jelek meskipun FA nya bagus, ini diakibatkan faktor I pada CANSLIM yaitu INSTITUSIONIL sponsor, jika saham tsb tidak dipegang oleh Institusi maka BETA nya cenderung lebih kecil dari seharusnya ...

Contoh:

- Beta UNTR tertinggi yaitu 1.55 artinya Fundamental UNTR bagus dan dipegang oleh institusi.
- Beta ITMG tinggi dibanding yg lain = 1.48, ini artinya selain fundamental ITMG terbaik disectornya, ITMG juga dipegang oleh institusi...
- Beta KLBF rendah, cuman 0.88, artinya KLBF tidak diminati oleh institusi (ini tebakan dan bukan berdasar fakta)
- saham yg lain anda bisa turunkan sendiri pake rumus FEELING embah diatas ... hehehe...

Belinya pas lagi IHSG mau turun jadi harganya naik

Sebenarnya pendekatan Harga Saham = Beta x IHSG + b mengandung ASUMSI model LINIER yg bisa dipertanyakan validitasnya.

Nilai Beta bukanlah suatu KONSTANTA tapi suatu variabel yg tergantung dengan Waktu, Fundamental Saat itu, Institusional sponsor saat itu dan variabel2 lain...

Tapi buat kepentingan pragmatis, Cincai lah ... buktinya pak Tasrul masih alive and kicking .... hehehe...

Cara ngitung beta Pake statistik yaitu Analisa Regresi ...

Anda plot grafik Y = aX + b
dimana Y = harga UNTR dan X = IHSG

Kemiringan/Slope koofisien a = angka Beta

Ilmu tentang gerakan harga saham jauh lebih complex dibanding gerakan roket, jadi ilmu terapannya penuh ASUMSI, SIMPLIFIKASI dan APROXIMASI... jadi santai aja .... hehehe...

Kalo kita bandingkan harga mantul diSupport dengan bola mantul dilantai maka kita sudah mengimaginasikan adanya Lantai VIRTUIL yg bersifat PSIKOLOGIS yg bisa menahan kejatuhan harga...

Analis saham itu banyak bikin konsep2/asumsi2 yg sifatnya ABSTRACT seperti Support, Resistense dll yg sifatnya imaginer/abstract.

No comments:

Post a Comment