Sunday, November 27, 2011

YIELD CURVE: Online session


Embah mulai dengan arti Yield Obligasi:

Yield dihitung berdasarkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.

Yield = (bunga tahunan/harga obligasi)

Contoh:

Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga pasar obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

- Harga nominal yaitu harga yg dibayar kepada pemegang obligasi saat jatuh tempo = Rp 1.000.000.000,-
- Kupon 17% = Rp 170.000.000,-
- Harga pasar saat ini = Rp 980.000.000,-
- Maka Yield = Rp 170.000.000/Rp 980.000.000 = 17.34%

Materi tentang obligasi ini anda bisa explore di
- http://www.infovesta.com/isd/learning/main.jsp

Kita konsentrasi dengan hubungan terbalik antara obligasi dan saham saja agar diskusi kita tidak terlalu luas...

Kalo bunga naik, otomatis uang pindah dari saham ke Money market, SUN, Obligasi. Jadi kalo obligasi naik maka saham turun ... atau disebut FLIGHT TO QUALITY....

Tapi jika obligasi dan saham turun bareng2, ini disebut FLIGHT TO SAFETY ....

Kita lanjutkan dengan YIELD CURVE:

Yield curve (kurva hasil) ialah grafik yang menggambarkan hubungan antara tingkat keuntungan (rate of return) atau yield dengan berbagai jangka waktu jatuh tempo (tenor) obligasi.

Yield Curve ini punya dua kegunaan bagi Investor:
1. Sebagai patokan harga bagi Investor yg melakukan transaksi obligasi, apakah beli kemahalan atau kemurahan.
2. Sebagai tool untuk memprediksi keadaan ekonomi kedepan.

Penjelasan point 1 dilakukan dengan baik sekali oleh Infovesta, jadi daripada embah buang2 waktu, anda bisa langsung lihat online session yg menarik dari Infovesta:

http://www.infovesta.com/roller/infovesta/resource/ManfaatYieldCurve.htm

Sip lah .... narasumber tambah satu lagi ... Pak Dosen yg berambut Gondrong ... hehehe ....

Thanks pak Edwin atas materinya yg sangat jelas menceritakan hubungan2 ini ....
----------------------------------------------------------------------------
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Capung Gondrong" ="" (1)="" (2)="" (3)="" (4)="" (5,25,125,625,3125),="" (dolar="" (menentukan="" (moody's)="" (tingkat="" (usd)="" -----------------------------------------------------------------------="" ----------------------------------------------------------------------="" --bi="" -="" ....="" ...="" 1.="" 100="" 2.="" 2004="" 2008="" 20="" 3.="" 4.="" 4="" 5="" 7,6%="" 84="" :)="" :=""
Thn 2004, dan kemudian market bullish sampe 2007
- http://www.obrolanbandar.com/ECB040906.GIF


Saat ini, Yield Curve yg INVERTED yg menandakan datangnya Resesi:
- http://www.obrolanbandar.com/ECB111124.GIF

Ini adalah penjelasan dari INVERTED Yield Curve yg sedang terjadi di Eropa saat ini:

Grafik - http://www.obrolanbandar.com/ECB111124.GIF

- Grafik ini sepertinya tidak masuk akal, masa pemegang obligasi mau membeli obligasi jangka panjang dengan yield yg lebih rendah dari pada obligasi jangka pendek.
- Phenomena ini disebabkan market yg mempersepsikan datangnya resesi yg besifat deflasioner (lawannya inflasioner).
- Inflasioner menyebabkan nilai obligasi menurun akibat inflasi, sedangkan deflasioner menyebabkan nilai obligasi naik akibat dari deflasi.
- Ini mengakibatkan pemegang obligasi mau MENGUNCI pada yield yg lebih rendah dibanding yield jangka pendek.

Jadi menurut Navarro, INVERTED Yield Curve merupakah signal yg kuat atas akan datangnya Resesi.

Ini adalah PENJELASAN Yield Curve thn 2004:
- http://www.obrolanbandar.com/ECB040906.GIF

- Yield Curve ini menggambarkan siklus ekonomi yg masuk phase ekspansi dan Eropa mengalami bullish 3 tahun sampe thn 2007.
- Perbedaan yg besar antara suku bunga jangka pendek dan panjang membuat grafik Yield Curve tampak CURAM disebelah kiri.
- Logicnya: Pada awal ekspansi ekonomi, maka siklus suku bunga akan mencapai titik terendah yaitu bank sentral selesai dengan stimulus moneternya.
- Dengan harapan recovery, pelaku ekonomi memulai investasi baru, ini akan meningkatkan demand atas modal.
- Dan karena investasi umumnya didanai dengan long term debt maka demand atas modal jangka panjang naik dan memberikan tekanan keatas pada Yield Curve sebelah kanan.
- Pemegang obligasi akan meminta yield yg lebih tinggi karena demand yg meningkat dan konsekwensi expansi ekonomi yg umumnya bersifat inflasioner.
- Pada saat yg sama, Bank sentral akan menahan kenaikan suku bunga jangka pendek yang baru mencapai LOWnya pada akhir stimulus.
- Dua kekuatan ini yaitu Bank sentral yg menekan bunga jangka pendek dan Investor yg memerlukan modal untuk investasi baru membuat grafik Yield Curve menjadi CURAM.

Jadi kesimpulannya: Yield Curve yg CURAM menandakan awal dari suatu siklus expansi ekonomi yg baru dan bullishya pasar modal.

--------------------------------------------------------------
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Capung Gondrong" wrote:

http://asianbondsonline.adb.org/indonesia/market_summary/id_market_summary_201003.pdf

No comments:

Post a Comment